Debut box office film Barbie di Jepang berpotensi terhambat menyusul kemunculan petisi online yang menyerukan larangan mempromosikan film dengan meme Barbenheimer karena dinilai meremehkan bencana nuklir.
Semua bermula setelah Warner Bros. AS berinteraksi dengan meme Barbenheimer, akronim film Barbie dan Oppenheimer.
Lihat Juga : |
Distributor film Barbie itu berinteraksi dengan meme Barbenheimer di tengah riuh sambutan banyak orang menyambut double feature bertabur bintang arahan sutradara ternama tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, hal itu dikritik warga Jepang karena dinilai tidak sensitif terhadap bom Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Mitsuki Takahata sebagai pengisi suara Barbie dalam versi Jepang mengkritik hal itu. Lewat unggah di Instagram pada Rabu (2/8), dia mengaku kecewa setelah mengetahui meme tersebut dan mempertimbangkan keluar dari acara promosi di Tokyo karena pembukaannya pada 11 Agustus.
"Kejadian ini benar-benar mengecewakan," tulisnya.
Pada hari yang sama, seperti diberitakan Reuters pada Kamis (3/8), Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel mengunggah foto pertemuannya di Tokyo dengan sutradara Greta Gerwig.
Seorang juru bicara kedutaan mengatakan Emanuel membawa istri, putrinya, dan teman-temannya untuk menonton Barbie dan mendapatkan pesan film tersebut adalah pemberdayaan perempuan.
Namun, tanggapan warganet Jepang sangat dingin.
"Unggahan Anda saat ini akan membuat banyak orang Jepang gelisah, dan akan semakin memantapkan tekad mereka untuk tidak pernah menonton film itu," jawab netizen.
Selain itu, muncul pula sebuah petisi dibuat di Change.org beberapa hari setelah warga Jepang berang karena interaksi studio Barbie terhadap Barbenheimer.
Lanjut ke sebelah...