Sutradara film Blue Beetle, Angel Manuel Soto, mengisahkan perjuangannya agar film superhero DC terbaru itu tayang di layar lebar, bukan di layanan streaming.
Kepada Collider seperti yang dirilis pada Selasa (15/8), Soto menyebut awalnya film itu hanya akan rilis di layanan streaming Max milik Warner Bros. Discovery.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia merasa bahwa kisah superhero dengan latar masyarakat Latin ini punya pesan penting yang bila hanya tayang di layanan streaming, bisa mengurangi nilainya.
"Ini menjadi kali pertama kita memiliki seorang superhero Latin di garis terdepan," kata Soto. "Bukan hanya seorang aktor Latino yang memerankan pahlawan, tetapi ia benar-benar seorang Latin,"
"Bersama keluarganya, dan mereka menjadi pahlawan dalam cerita mereka sendiri untuk pertama kalinya," lanjutnya. "Ini tidak bisa hanya berada di streaming. Itu harus tampil di layar lebar,"
Angel Manuel Soto pun berjibaku meyakinkan Warner Bros. Discovery agar film Blue Beetle pantas tayang di layar lebar. Ia mulai mengonsep dan membangun segala hal yang dibutuhkan agar film ini dinilai layak di layar lebar.
Soto mengaku ia dan timnya bekerja sangat keras membangun dunia latar Blue Beetle, mulai dari kostum hingga segala hal yang terutama yang berkaitan dengan budaya masyarakat Latin di Amerika Serikat.
"Kami bekerja sangat keras untuk membangun dunia ini, di mana adegan-adegan aksi, kostum, semangat keluarga, dan aspek-aspek budaya disajikan dengan cara yang pantas untuk ditonton," katanya.
Soto bahkan menyebut obsesinya bukan hanya film ini tayang di layar lebar bioskop pada umumnya, tetapi juga bisa tayang di IMAX. Hingga akhirnya, pihak Warner Bros. Discovery pun menyetujui film ini tayang di layar lebar.
Lanjut ke sebelah...