Hasil Pertemuan Penulis dan Studio Hollywood Kembali Buntu
Pihak serikat penulis Hollywood mengatakan pertemuan terbaru mereka dengan para petinggi studio Disney, Universal, Warner Bros., dan Netflix berujung buntu.
Diberitakan AFP, Kamis (24/8), pertemuan itu adalah penjajakan pertama selepas para penulis Hollywood resmi mogok kerja sejak Mei, dan para studio bungkam selama lebih dari tiga bulan.
Hingga kemudian, penjajakan negosiasi antara studio dan para penulis mulai digelar sejak awal bulan dan terjadi pertemuan pada Selasa lalu. Namun hasil pertemuan itu tetap tidak membuahkan hasil.
Serikat penulis atau Writers Guild of America (WGA) menolak tawaran studio yang dinilai tidak memberi solusi terkait masalah utama mereka, yaitu kenaikan standar nominal pembayaran, royalti konten yang rilis secara streaming, dan pembatasan kecerdasan buatan (AI).
"Kami di sana hanya diberi ceramah tentang betapa baik nya tawaran yang mereka sodorkan itu," kata komite WGA. "Pertemuan itu bukanlah kesempatan untuk membuat kesepakatan, tetapi pertemuan untuk membuat kami menyerah,"
Aksi mogok para penulis yang kemudian disusul serikat aktor di bawah komando SAG-AFTRA telah membuat sebagian besar aktivitas industri film dan televisi Hollywood tersendat dan merugi jutaan dolar tiap hari.
Kehadiran sejumlah CEO seperti Bob Iger (Disney) dan Ted Surandos (Netflix) bersama Petinggi Universal, Donna Langley, dan Warner Bros, David Zaslav, rupanya tidak cukup untuk membuahkan kesepakatan.
Presiden aliansi studio Hollywood atau Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), Carol Lombardini, mengaku bahwa pihak studio telah menyodorkan tawaran yang masuk akal.
Mereka juga menyebut sudah menawarkan menaikkan upah minimum penulis yang telah bekerja selama minimal tiga tahun sebesar 13 persen.
"Kami hadir dengan tawaran yang memprioritaskan kekhawatiran dari para penulis," ujar Lombardini.
Pihak studio menjanjikan bahwa mereka akan lebih transparan dalam hal jumlah penonton streaming yang berhubungan dengan upah yang diterima para penulis.
Mereka berjanji akan berbagi dengan WGA perihal jumlah jam penayangan acara mereka. Meskipun demikian, mereka tidak membuat tawaran solusi konkret perihal pembayaran upah para penulis.
Terkait pembayaran upah penulis sebagai poin utama negosiasi, pembayaran upah pekerja di balik layar acara streaming lebih seret dibandingkan di jaringan televisi konvensional. Padahal, popularitas platform streaming semakin meningkat.
Sementara itu, terkait masalah penggunaan kecerdasan buatan (AI), pihak studio menawarkan untuk melibatkan para penulis mengolah ulang naskah yang awalnya diciptakan oleh AI.
Para penulis pun dijanjikan akan dicatat sebagai penulis asli dan berhak menerima pembayaran utuh.
Namun menurut AFP, pihak studio tidak menanggapi perihal kemungkinan mengembangkan AI pada naskah-naskah yang sudah ada. Hal ini merupakan jadi hal yang krusial bagi para penulis.
WGA menegaskan tawaran dari pihak studio masih mengandung banyak celah dan kekurangan yang belum cukup melindungi penulis dari ancaman utama yang membuat mereka mogok kerja.
"Kami akan menunggu kalian semua di barisan pemogokan dan biarkan perusahaan-perusahaan melihat kekuatan buruh," kata para penulis.
(afp, aca/end)