Era Baru Industri Dubbing Terhalang 'Dia Lagi Dia Lagi'

CNN Indonesia
Selasa, 05 Sep 2023 17:15 WIB
Ilustrasi sulih suara. Regenerasi voice actor menjadi permasalahan sendiri dan membayang-banyangi banyaknya tawaran sulih suara untuk konten layanan streaming. (Satermedia/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eksistensi layanan streaming hingga saat ini seolah turut memperpanjang usia industri dubbing atau sulih suara. Sejak pandemi 2020, industri tersebut bangkit lagi karena kebanjiran tawaran sulih suara konten di layanan OTT.

Founder VTClass Novie Burhan yang juga aktif sebagai dubber dan voice actor mengatakan tawaran dubbing itu seolah menjadi berkah bagi dubber di balik pandemi yang melumpuhkan nyaris semua sektor industri.

Namun, ada permasalahan tersendiri bagi para dubber di balik tingginya minat sulih suara konten. Jumlah dubber ternyata tak sejalan dengan total permintaan dari layanan streaming.

Hal itu yang kemudian membuatnya merelakan beberapa judul dikerjakan studio produksi lain. Novie berpendapat keterbatasan sumber daya masih jadi salah satu momok yang membayangi industri ini.

Keterbatasan disebabkan regenerasi yang kurang mulus, sehingga pengisi sulih suara judul populer di platform streaming itu masih didominasi orang-orang lama.



"[Kami] darurat regenerasi, 'Dubbernya jangan itu-itu aja dong. Film A dubber-nya dia, ganti film dubber-nya dia lagi. Kok kayak enggak ganti film ya?'" ujar Novie dalam wawancara bersama CNNIndonesia.com pada Kamis (31/8).

Ia menjelaskan masalah regenerasi itu sudah disadari pihak layanan streaming. Mereka menginginkan suara dengan karakter dan warna baru karena lelah dengan suara-suara dubber lama.

"Sebenarnya klien ingin suara-suara baru yang lebih segar. Mereka juga pegal yang didengar suara dia-dia lagi," ujar Novie.

Lanjut ke sebelah...

Zona Nyaman di Balik Isu Regenerasi Dubber


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :