AVISI dan AVIA Teken MoU Basmi Pembajakan Konten di Indonesia
Asia Video Industry Association (AVIA) dan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di Jakarta, Selasa (5/9).
Penandatanganan tersebut hasil dari kerja sama kedua asosiasi tersebut AVIA dan AVISI dalam mengatasi pembajakan online di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat serta pemangku kepentingan industri terhadap usaha tersebut.
AVISI merupakan organisasi non-profit yang beranggotakan CubMu, Bioskop Online, Genflix, KlikFilm, Max Stream, Mola, Netflix, Prime Video, Vidio, Vision+, dan VIU. Sedangkan AVIA adalah asosiasi perdagangan yang mewakili industri dan ekosistem video di kawasan Asia Pasifik.
Penandatanganan MOU berlangsung selama Konferensi Coalition Against Piracy's (CAP's) State of Piracy Summit, yang menjadi bukti komitmen kuat AVIA dan AVISI dalam melindungi industri kreatif dan media di Indonesia.
"Saat ini, tantangan utama yang kami hadapi adalah ancaman pembajakan yang meluas," kata Ajeng Parameswari, selaku Sekjen AVISI.
"AVISI mengumumkan kemitraan strategis dengan AVIA, dengan tujuan memperluas perlawanan terhadap pembajakan, melintasi batas-batas negara, dan melindungi konten tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara internasional," ia menegaskan dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9).
Dia menegaskan pemberantasan pembajakan adalah tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, ia juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif dari pemerintah.
"AVISI sangat menghargai dukungan serta komitmen pemerintah dalam perjuangan ini, dan Bapak Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, turut menghadiri acara ini sebagai bukti semangat kolaboratif ini."
Kerja sama tersebut terjalin di tengah terungkapnya hasil survei konsumen tahunan terbaru dari CAP bahwa sekitar 54 persen konsumen di Indonesia mengakses layanan tontonan bajakan pada 2023.
Hal itu disebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat pembajakan tertinggi di kawasan.
Namun, hasil survei juga menunjukkan perkembangan positif dalam kesadaran masyarakat, dengan 94 persen konsumen Indonesia percaya bahwa pembajakan online memiliki dampak negatif yang signifikan. Persentase tersebut juga jadi yang tertinggi di kawasan.
Kemitraan AVISI dan AVIA menandai momen penting dalam perjuangan melawan pembajakan, memperkuat dedikasi AVISI untuk menjaga industri kreatif digital bebas dari pembajakan.
Kedua asosiasi tersebut dinilai akan terus melakukan edukasi supaya masyarakat Indonesia menonton tayangan secara legal dan memperjuangkan hak-hak para pencipta konten. Menurutnya, itu demi memastikan kreativitas tumbuh dan pembajakan meredup.
CEO Avia Louis Boswell mengaku senang bisa membantu pemberantasan pembajakan bersama AVISI. Ia mengakui pembajakan merupakan tantangan terbesar dalam industri video.
"Penyelesaiannya (pembajakan) memerlukan pendekatan yang terintegrasi. Dengan berdirinya AVISI, saya yakin kami dapat meraih kesuksesan dan meningkatkan keterlibatan kami dengan industri di Indonesia dalam upaya mencari solusi," kata Louis Boswell.
"Dengan kemitraan baru kami bersama AVISI dan dukungan Kominfo, saya semakin optimis bahwa momentum dalam memerangi pembajakan di Indonesia akan terus tumbuh."
(tim)