Lukisan Vincent Van Gogh yang dicuri tiga tahun lalu kini telah kembali. Mahakarya itu kembali dalam sebuah tas terpal IKEA dan mengalami sedikit goresan, tapi masih bisa diperbaiki.
Karya seni bertajuk Parsonage Garden at Nuenen in Spring tersebut dicuri pada suatu malam 2020 silam, ketika lukisan itu dipinjamkan ke museum dekat Amsterdam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi museum tersebut pun tak jauh dari rumah lukisan seharga enam juta euro atau setara dengan Rp98,9 miliar (1 euro=Rp16.490) itu di Museum Groninger, Belanda utara.
Lukisan itu kemudian diserahkan pada seorang detektif sekaligus konsultan seni terkenal asal Belanda, Arthur Brand, pada Senin (11/9).
Arthur Brand sendiri dikenal sebagai Indiana Jones dunia seni atas kiprahnya dalam menginvestigasi dan memulihkan karya seni yang dicuri.
Brand mengambil alih lukisan yang dibungkus dengan bubble wrap, sarung bantal, dan dalam tas terpal IKEA biru itu. Namun lukisan tersebut tampaknya mengalami beberapa kerusakan.
"Kondisinya rusak karena goresan sehingga tidak dalam kondisi sempurna, tapi bisa diperbaiki," kata Direktur Museum Groninger, Andreas Bluhm, kepada AFP pada Rabu (13/9)
"Saat dimasukkan ke dalam tas IKEA, tentu panas, jadi kondisinya tidak ideal. Itu sudah tiga setengah tahun menderita," lanjutnya.
Lukisan berusia lebih dari satu abad itu sekarang telah kembali ke rumahnya, Van Gogh Museum, di Amsterdam dan sedang diperiksa.
"Bahkan pihak restorasi tak bisa memberitahu Anda berapa lama waktu yang dibutuhkan. Mungkin berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu," kata Bluhm.
Beruntungnya, Van Gogh melukis karya tersebut di atas panel kayu, bukan sekadar kanvas biasa. Lukisan tersebut diharapkan bisa berhasil direstorasi mengingat goresan tidak terlalu dalam.
Bluhm mengaku kasus pencurian lukisan tersebut hingga akhirnya pulang kembali adalah momen-momen penuh gejolak emosi.
Lukisan tersebut sebelumnya sama sekali belum pernah lepas dari museum itu, untuk kegiatan apapun. Sehingga pencurian ini sungguh menghujam jantung pengelola museum.
"Lukisan itu bagian dari identitas museum dan koleksi kolektif kami. Jadi itu terasa lebih menyakitkan," kata Bluhm.
Bluhm mengakui mendapatkan kabar soal lukisan itu ditemukan dan bisa didapat kembali pada Kamis lalu. Usai kabar itu ia terima, dirinya mengaku tak bisa tidur.
"Mereka bilang, 'tolong datang ke Amsterdam untuk indentifikasi lukisan itu'. Saya bilang, 'OK, tapi saya akan percaya bila saya melihatnya'," kata Bluhm.
"Secara bersamaan, saya memikirkannya terus-menerus, tapi juga tidak mau berharap terlalu tinggi karena bisa saja bukan yang asli." lanjutnya.
(afp, aca/end)