Nadin Amizah mengaku mengalami dugaan pelecehan usai tampil dalam sebuah konser di kawasan Cihampelas Walk alias Ciwalk, Bandung, pada Minggu (24/9).
Ia menerima perlakuan melewati batas itu dari penonton yang mendatangi Nadin setelah manggung pada Minggu (24/9) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penggemar itu datang mendatangi Nadin Amizah untuk meminta foto hingga memegang tangan. Namun, situasi itu berubah menjadi kacau karena mereka berhamburan mengerumuni Nadin hingga membuat kewalahan dan panik.
Insiden itu mencapai puncaknya ketika bagian sensitif penyanyi tersebut tersentuh oleh salah satu penggemar. Ia pun merasa dilecehkan, panik, hingga berteriak meminta mereka berhenti mengerumuni.
Nadin bukan pertama kali merasakan tindakan yang kurang nyaman semacam itu. Ia mengaku kerap dipegang hingga disentuh penggemar, tetapi membiarkan meski tak nyaman karena dilakukan oleh sesama perempuan.
Namun, hingga kini kejadian itu terus berulang dan semakin parah ketika penonton menghambur hingga berkerumun ke arah sang penyanyi.
Kejadian terbaru tersebut pun menjadi momen bagi Nadin untuk tegas menyatakan tidak berkenan disentuh, terutama oleh penggemar, tanpa persetujuan.
Kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/9), Nadin Amizah mengungkapkan kronologi lengkap di balik insiden dugaan pelecehan itu hingga alasan dirinya tidak lagi berkenan tubuhnya dipegang tanpa persetujuan.
Iya, jadi memang kemarin [Minggu 24/9] itu manggung di daerah Ciwalk, Bandung. Memang karena acaranya gratis dan kalau di Ciwalk itu kan enggak ada batas-batas ya. Jadi, semua orang bisa masuk saja, dan karena di mall jadi orang-orang pada masuk saja.
Aku itu manggung malam. Acaranya sudah mulai kalau enggak salah dari siang-sore, jadi penonton memang sudah parah banget banyaknya. Kemarin itu kebetulan biasanya kalau di panggung itu kan suka ada daerah khusus untuk musisi dan penonton dipisah. Jadi, kalau misal musisi ke backstage, penonton di depan atau area luar.
Cuma kalau kemarin karena memang itu tempatnya terbatas, jadi semuanya menyatu. Memang ada backstage, tetapi dari backstage ke panggung itu tidak ada area khusus. Jadi, memang kalau misalnya mau ke panggung dari backstage itu harus lewat dari penonton.
Kemarin itu kebetulan enggak ada bodyguard, karena aku juga sebelumnya enggak pernah kalau nyanyi ada bodyguard kecuali kalau disediakan panitia. Kemarin enggak menyangka aja butuh, dan memang kita underprepared.
Pokoknya sebelum manggung itu sudah chaos, setelah manggung semakin chaos, terus aku itu merasa baru datang aja sudah banyak yang pegang-pegang badan aku. Mereka itu tipe yang kayak sudah dijaga tapi mengarahkan tangannya ke aku, jadi kayak dicolek-colek begitu.
Aku enggak tahu di mana, saat kapan, cuma waktu sudah selesai manggung dan pulang itu karena aku merasa sudah lebih sepi jadi harusnya lebih aman.
Cuma pas kami sudah jalan ke arah parkiran, pas sudah di area yang lebih sepi sebenarnya, enggak lebih parah dari bagian dalam, aku merasa kayak ada yang mungkin enggak sengaja --aku percaya itu enggak sengaja karena keadaannya se-chaos itu-- enggak sengaja menyentuh bagian sensitif aku.
Terus ada yang segala macam, minta foto, ada yang riweuh sendiri, ada yang pegang tangan, ada semuanya. Aku sudah overwhelmed juga, akhirnya aku teriak, tapi aku lupa teriak apa pokoknya pada saat itu aku lagi panik aja dan aku merasa ingin setop. Sudah, selesai, akhirnya sudah deh, pulang.
Aku percaya itu tidak sengaja memang. Cuma ketidaksengajaan itu ada karena --aku enggak mengerti kenapa-- cuma memang penonton itu suka ada perasaan ingin menyentuh idolanya dan menurut aku itu yang seharusnya tidak perlu.
Lanjut ke sebelah..