Bukan, bukan pas lagi di crowd. Justru sebenarnya sudah jalan, dan itu tipe orang-orang yang ikut ke arah parkir.
Itu karena se-chaos itu, sampai aku juga enggak tahu, begitu. Aku pun tidak bisa membedakan. Aku merasa kemarin juga enggak tahu fan siapa karena yang nyanyi cukup banyak ya, ada Rizky Febian, ada TBA, segala macam. Jadi, aku sendiri tidak tahu dia itu fan siapa.
Mereka kerumuninnya itu mungkin bukan niat jahat, mereka juga semua ingin foto, ingin pegang, tapi keinginan untuk pegangnya itu menurut aku untuk apa?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggak ada, alhamdulillah enggak ada.
Perempuan, hampir semuanya perempuan. Untungnya ya, makanya aku bilang kayaknya ini bukan pelecehan seksual dengan sengaja karena orang-orangnya perempuan semua.
Sebelumnya kebetulan di acara yang sama-sama gratis juga, waktu di Matraman [Jakarta Timur]. Itu sama, chaos juga. Cuma pada saat itu aku merasa tidak ada yang menyentuh aku sama sekali. Jadi, aku waktu itu marahnya karena mereka dorong-dorongan, beda lagi.
Tapi kalau yang ini beneran aku enggak mengerti kenapa mereka pada menyentuh. Jujur biasanya se-chaos apa pun enggak ada yang seambisi itu untuk menyentuh. Kemarin itu memang aneh saja menurut aku, kurang mengerti juga.
Beberapa kali pernah kejadian kalau misal ada orang yang minta foto. Tapi balik lagi, kebanyakan perempuan. Karena mereka merasa mungkin tidak apa-apa, sesama perempuan mereka pegang pinggang tidak apa-apa, pegang tangan tidak apa-apa.
Cuma aku tidak merasa nyaman sebenarnya. Tapi sejauh ini aku merasa, "Ah, ya, enggak apa lah karena sesama cewek." Tapi setelah kejadian ini aku merasa kayak, aduh kayaknya sudah deh.
Next time mending udah enggak usah ada yang disentuh-sentuh lagi aja kecuali kalau misal yang sudah dekat atau sudah beberapa kali bertemu sebagai fan.
Biasanya aku yang menawarkan, mau peluk enggak? Tapi kalau misalnya pertama kali dan dalam keadaan chaos aku lebih ingin menjaga jarak ke depan.
Lihat Juga : |
Kalau menurut aku itu, balik lagi, aku merasa tetap harus ada batasan antara figur publik dengan penggemar. Mungkin selama ini, sejauh ini enggak banyak orang yang berani marah seperti aku, enggak pernah ada yang speak up.
Tapi aku yakin dalam hati mereka masing-masing mereka merasa sangat dilecehkan. Karena rasanya seperti dilakukan seperti binatang, kayak hewan hias asal disentuh-sentuh aja. Padahal, kita adalah pekerja kreatif, kita bisa dinikmati suaranya saja dari jauh.
Aku berterima kasih atas dukungannya selama ini ke musik aku dan terima kasih banyak atas antusiasmenya selalu ke musik aku. Ke depannya aku harap kita bisa saling menjaga, kita bisa saling menghargai batasan satu sama lain. Aku harap bisa saling mencintai tanpa harus melewati batasan-batasan tersebut.
Mungkin kami akan lebih berhati-hati dalam memilih acara yang gratis kali ya. Tidak menutup kemungkinan untuk aku ambil, tapi mungkin pencegahannya akan lebih berlapis kali, ya.