Demi menghilangkan hal-hal yang berkaitan dengan Johnny Kitagawa, sejumlah grup yang namanya memiliki hubungan dengan mendiang pendiri itu mempertimbangkan apakah akan mengganti nama grup atau tidak. Beberapa grup yang terdiri dari nama Johnny adalah Kanjani8 dan Johnny's WEST.
Selain itu, lagu-lagu yang juga menyebut nama "Johnny" di dalamnya juga kemungkinan bakal disesuaikan liriknya atau mempensiunkan lagu tersebut jika dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan baru ini menunjuk Noriyuki Higashiyama sebagai presiden dan Yoshihiko Inohara sebagai wakil presiden. Julie Fujishima, mantan presiden Johnny & Associates, tidak akan memiliki posisi dalam perusahaan baru tersebut.
Julie Fujishima sebelumnya telah mengundurkan diri dari jabatannya per 5 September lalu. Meski demikian, Fujishima masih menjadi anggota dewan redaksi untuk Johnny & Associates.
"Untuk menghilangkan dampak negatif dari manajemen keluarga yang disebut oleh tim khusus dari pakar eksternal, tidak ada modal keluarga Fujishima yang akan diinvestasikan di dalam perusahaan baru," kata pernyataan agensi.
"Julie Keiko Fujishima tidak akan terlibat dalam perusahaan baru, tidak akan menjadi direktur perusahaan, dan tidak akan terlibat dalam manajemen perusahaan dengan cara apa pun," sambungnya.
Selain itu, Johnny & Associates juga mengungkapkan terdapat 478 orang yang melaporkan ke komite khusus yang berfokus pada pemulihan korban. Dari angka tersebut, 325 orang di antaranya meminta ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan.
Laporan ini kemudian akan ditindaklanjuti oleh komite dengan mewawancarai para korban dan menghitung jumlah kompensasi. Jika sudah terhitung, ganti rugi akan dibayar pada November mendatang.
"Jadwal spesifik pembayaran dijadwalkan pada November. Juga, kami akan memberi tahu semua pihak di waktu yang tepat terkait status penerapan kompensasi," jelas agensi.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh Johnny Kitagawa membuat gempar usai muncul pengakuan dari Kauan Okamoto, eks anggota Johnny's Jr., yang mengklaim menjadi korban pelecehan seksual.
Okamoto juga meyakini bahwa jumlah korban mencapai sekitar 100-200 orang yang terdiri dari para rekrutan muda alias Johnny's Jr. Pelecehan yang dilakukan oleh Johnny Kitagawa ini dipercaya telah dilakukan selama berdekade.
Sejak saat itu, Johnny & Associates melakukan sejumlah langkah untuk menangani kasus tersebut. Seperti membentuk tim investigasi eksternal, mundurnya Julie Fujishima sebagai presiden, hingga bakal memberikan ganti rugi kepada para korban.