Konser Bruno Mars di Tel Aviv Batal Imbas Konflik Israel dan Hamas
Bruno Mars membatalkan rencana konser hari kedua di Tel Aviv akhir pekan lalu. Pembatalan dilakukan seiring dengan deklarasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Israel sedang memulai perang yang panjang dan sulit dengan Hamas.
Live Nation Israel selaku promotor pada Sabtu (7/10) waktu setempat mengumumkan pembatalan konser Bruno Mars yang seharusnya berlangsung pada hari itu.
"Konser Bruno Mars yang dijadwalkan berlangsung hari ini dibatalkan. Semua tiket akan secara langsung dikembalikan melalui tempat pembelian," tulis promotor di Instagram.
Dalam unggahan berbahasa Ibrani tersebut, mereka juga mengungkapkan dukungan kepada warga Israel, para militer, dan pasukan keamanan yang menghadapi masa-masa sulit tersebut.
"Kami mendoakan kedamaian dan ketenangan pikiran bagi semua orang. Hati dan doa kami bersama keluarga yang berduka karena kehilangan orang yang mereka cintai dan keluarga yang masing mencari orang-orang yang mereka sayangi."
Acara hiburan Good Evening with Guy Pines, seperti diberitakan Times of Israel, sebelumnya menunjukkan tangkapan layar Bruno Mars bersama band dan krunya berbaris di Terminal 1 Bandara Ben Gurion.
Setelah pembatalan pertunjukan karena perang, Bruno Mars meninggalkan Israel hari ini jam 2 siang bersama 60 kru. Dia terbang ke Athena dan dari sana akan menuju Qatar untuk melanjutkan turnya," tulis Good Evening di Instagram story.
Pembatalan tersebut terjadi setelah pelantun Just the Way You Are itu tampil di Israel untuk pertama kalinya pada Rabu lalu (4/10).
Sebelumnya, tentara Israel telah menyatakan kesiapan untuk berperang setelah faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza menembakkan rentetan roket pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat ke arah Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengatakan negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
Ia juga memerintahkan militer Israel untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel.
Dikutip dari CNN pada Minggu (8/10), Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan setidaknya 413 warganya tewas, termasuk di antaranya 78 anak-anak. Sementara 2.300 korban lainnya luka-luka.
Di sisi lain, AFP melaporkan terdapat lebih dari 600 warga Israel meninggal dunia dalam konflik tersebut, dan sedikitnya 100 orang disandera oleh kelompok Hamas.
Pemerintah Israel mengkonfirmasi kabar soal penculikan dan penyanderaan warga sipil dan tentaranyaoleh Hamas di Jalur Gaza.
(chri)