Jakarta, CNN Indonesia --
Matty Healy kembali buka suara mengenai aksi ciuman yang memicu kontroversi saat The 1975 menjadi headliner Good Vibes Festival 2023 di Malaysia, beberapa waktu lalu.
Matty Healy menjelaskan hal itu dalam sebuah pernyataan panjang di sela-sela konser The 1975 di Dallas, Amerika Serikat, Senin (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu diungkapkan Matty Healy sebelum menyanyikan Love It If We Made It. Vokalis The 1975 itu membuka pidato dengan mengilas balik insiden di Malaysia beberapa bulan lalu.
Healy kemudian meminta waktu untuk membacakan pernyataan panjang yang berisi cerita di balik kejadian itu dari sudut pandang sang vokalis. Ia pun mengawali dengan menegaskan bahwa The 1975 diundang oleh Malaysia yang disebut telah memahami profil band tersebut.
"The 1975 tidak pergi ke Malaysia tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Kami diundang untuk menjadi headliner festival oleh pemerintah yang telah memahami band ini dengan pandangan politik yang dikenal publik," ujar Healy dalam pidato tersebut.
"Pemahaman penyelenggara festival Malaysia yang familier dengan band ini menjadi dasar dari undangan kami," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
Healy kemudian mengklaim tindakan bercumbu di atas panggung dengan bassist Ross MacDonald adalah bagian dari pertunjukan. Ia menyebut aksi itu telah dilakukan berkali-kali sebelum konser di Malaysia.
Vokalis The 1975 itu menjelaskan dirinya tak ingin mengubah rutinitas konser tersebut saat tampil di Malaysia. Ia pun memberikan contoh lain, yakni setlist konser yang tidak diubah meski sebagian lagu punya makna berlawanan dengan budaya Malaysia.
Healy menyatakan keputusan itu diambil karena The 1975 bersikap pasif atas pandangan pihak pemerintah, terutama mengenai isu LGBTQ.
"Saya mencium Ross bukanlah aksi yang hanya dimaksudkan untuk provokasi pemerintah, itu adalah bagian berkelanjutan dari konser The 1975 yang dilakukan berkali-kali sebelumnya," ungkap Healy.
"Menghilangkan rutinitas konser hanya untuk menenangkan pandangan fanatik dari pemerintah Malaysia terhadap kelompok LGBTQ adalah bentuk dukungan pasif terhadap politik tersebut," lanjut vokalis The 1975.
Healy juga membahas berbagai isu lain dalam sesi pidato itu, seperti beragam reaksi dari netizen yang muncul usai aksi kontroversi di Malaysia.
Lanjut ke sebelah...
Salah satunya yakni tuduhan publik bahwa band itu telah bersikap bak kolonial. Menurut Matty Healy, tuduhan itu tidak berdasar karena The 1975 diundang oleh Malaysia atas nama bisnis belaka.
"Menyebut konser The 1975 itu kolonial adalah kebalikan dari istilah tersebut... Kami tidak punya kekuatan sama sekali untuk memaksakan kehendak kami pada siapa pun di Malaysia," ujar Healy. "Faktanya, pihak berwenang Malaysia-lah yang sempat memenjarakan kami,"
Vokalis band Inggris itu bahkan menyinggung komentar netizen yang dicap berasal dari kalangan liberal. Komentar itu menilai aksi Healy bercumbu dengan Ross mengancam kaum rentan di Malaysia.
Healy juga menyoroti komentar yang menyebut konser The 1975 tidak peka terhadap adat budaya Malaysia. Hal itu dibantah oleh Healy karena ia menganggap The 1975 hanya melakukan tugasnya menggelar pertunjukan.
Healy pun mengkritik komentar netizen itu sebagai pihak yang tidak konsisten terhadap ideologi dan prinsip mereka. Ia mengakhiri pidato dengan mengatakan bahwa langkah penyelenggara festival Good Vibes Festival itu berbahaya bagi industri.
"Gagasan bahwa seniman wajib peka terhadap budaya lokal di mana pun mereka diundang untuk tampil merupakan preseden yang sangat berbahaya," ungkap Healy.
"Seharusnya dipahami bahwa jika kalian mengundang lusinan artis Barat ke negara Anda, mereka pasti akan membawa serta nilai-nilai Barat mereka," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
Pada Juli 2023, Healy mengoceh saat naik panggung Good Vibes Festival di Kuala Lumpur soal ketidaksetujuannya soal hukum anti-LGBT di Malaysia.
Healy terang-terangan menyatakan penyesalan bahwa grup musiknya diundang ke sebuah negara yang masih mengatur soal hubungan seksual seorang individu.
Protes itu berlanjut ketika Healy dan bassist Ross MacDonald bercumbu di atas panggung. Tak lama kemudian, band asal Inggris itu turun dari panggung.
Setelah itu, Good Vibes Festival mengumumkan pembatalan hari kedua dan ketiga. Mereka mengatakan hal itu karena penerbitan larangan dari Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil.
Melalui keterangan resmi, Good Vibes Festival mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan persetujuan dengan manajemen The 1975 sebelum acara agar mematuhi panduan sesuai dengan aturan lokal.
Imbas aksi Healy, The 1975 batal manggung di Jakarta yang semula digelar pada 23 Juli 2023, serta di Taipei, Taiwan yang awalnya dilaksanakan pada 25 Juli 2023.