Jakarta, CNN Indonesia --
Matty Healy meminta maaf atas serangkaian tindakannya yang kontroversial selama beberapa waktu terakhir, yang ia anggap membuat banyak orang terluka. Namun katanya, ia melakukan itu karena "memenuhi karakter sosok rock star Abad ke-21".
Vokalis band The 1975 tersebut mengungkapkan hal itu saat manggung di Hollywood Bowl pada Senin (2/10) malam waktu Amerika Serikat, sebelum band Inggris tersebut memulai hiatus mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sejumlah tindakan saya melukai beberapa orang, saya meminta maaf kepada mereka, dan saya berjanji untuk berbuat lebih baik ke depannya," kata Healy.
"Saya rasa penting juga untuk saya mengungkapkan niat saya, sehingga semua orang tahu bahwa tak ada niat buruk dari saya," lanjutnya.
"Kalian tahu, sebagai seorang seniman, saya ingin menciptakan sebuah lingkungan untuk diri saya sendiri untuk tampil di mana semua yang saya lakukan dipahami secara harfiah," katanya.
[Gambas:Video CNN]
"Saya semacam menampilkan versi berlebihan dari diri saya di atas panggung, baik itu di media cetak atau dalam podcast dan dalam cara yang sering salah arah demi memenuhi karakter sosok rock star Abad ke-21. Jadi ini rumit," kata Matty Healy.
Menurut laporan Daily Mail, pernyataan ini datang tak lama setelah Spice Ice mengaku bingung dengan pernyataan Healy yang bernada rasisme terhadap dirinya.
Pernyataan Healy yang dimaksud adalah saat mantan Taylor Swift itu berkomentar soal Spice Ice dalam sebuah siniar yang kini sudah dicabut dari Spotify dan Apple Music. Dalam siniar itu, Healy menjuluki Spice Ice sebagai Chinese dan Inuit.
Lanjut ke sebelah..
"Ketika saya mendengar cuplikan podcast itu atau semacamnya, saya bingung. Karena saya dengar "cewek Chinese gemuk" atau semacam itu, dan saya kayak, 'Hah? Maksudnya apa?" kata Spice Ice.
"Pertama-tama, saya berisi. Maksudnya dengan Chinese? Apa? Tapi kemudian mereka meminta maaf atau begitulah. Dan selama ini, saya tak terlalu peduli," lanjutnya.
Bukan cuma kepada orang, Matty Healy juga menyinggung sebuah negara. Pada Juli 2023, Healy mengoceh saat naik panggung Good Vibes Festival di Kuala Lumpur soal ketidaksetujuannya soal hukum anti-LGBT di Malaysia.
Healy terang-terangan menyatakan penyesalan bahwa grup musiknya diundang ke sebuah negara yang masih mengatur soal hubungan seksual seorang individu.
Protes itu berlanjut ketika Healy dan bassist Ross MacDonald bercumbu di atas panggung. Tak lama kemudian, band asal Inggris itu turun dari panggung.
Setelah itu, Good Vibes Festival mengumumkan pembatalan hari kedua dan ketiga. Mereka mengatakan hal itu karena penerbitan larangan dari Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil.
Melalui keterangan resmi, Good Vibes Festival mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan persetujuan dengan manajemen The 1975 sebelum acara agar mematuhi panduan sesuai dengan aturan lokal.
Imbas aksi Healy, The 1975 batal manggung di Jakarta yang semula digelar pada 23 Juli 2023, serta di Taipei, Taiwan yang awalnya dilaksanakan pada 25 Juli 2023.
Menurut pemberitaan NME, The 1975 juga berpotensi menghadapi tuntutan hukum kelompok (class action lawsuit) yang sedang dipersiapkan oleh firma hukum Malaysia, Thomas Philip.