Taylor Swift bukan cuma membuat penggemarnya histeris lewat The Eras Tour Film. Ia juga dianggap telah menyelamatkan industri bioskop dari keterpurukan box office Amerika Utara pada Oktober ini.
Biasanya, pada Oktober, industri film akan berharap pada momen Halloween untuk mendongkrak putaran uang. Namun beberapa film horor yang sudah disiapkan, seperti The Exorcist: Believer, rupanya tak bisa menyelamatkan industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kemudian, Taylor Swift beberapa waktu lalu mengumumkan merilis film The Eras Tour pada 13 Oktober, tanggal yang semula diincar The Exorcist: Believer.
Voila, ledakan antusiasme untuk menyaksikan The Eras Tour Film pun muncul. Padahal tiket untuk menyaksikan film ini lebih dari harga tiket film di Amerika Serikat pada umumnya.
Taylor Swift mematok harga tiket normal sebesar US$19,89 (Rp312.782; US$1=Rp15.725) yang menyesuaikan dengan tahun lahir dan album kelimanya, 1989 (2014). Sementara itu, ia juga mematok tiket harga US$13,13 (Rp206.477) yang mengikuti angka keberuntungannya untuk penonton anak-anak dan lansia.
Harga tersebut pun terbilang setara di seluruh dunia. Misalnya di Thailand yang tayang 13 Oktober 2023, tiket film ini dijual mulai dari Rp323 ribu hingga yang termahal sebesar Rp633 ribu per tiket.
Meski terbilang jauh di atas harga tiket bioskop pada umumnya --contohnya seperti IMAX di Jakarta yang mencapai Rp100 ribu per tiket-- toh para penggemarnya tetap berduyun-duyun ke bioskop.
Hal itu terlihat dari capaian box office pekan pertama yang diterima oleh The Eras Tour Film. Film dokumenter konser ini mendulang US$97 juta di pasar domestik, dan US$130 juta di pasar global.
Angka itu dengan mudah menempatkan The Eras Tour Film sebagai film konser film dengan pendapatan tertinggi, melebihi rekor film This Is It dari Michael Jackson pada 2009.
Capaian itu juga membuat The Eras Tour Film sebagai film yang rilis pada Oktober dengan pendapatan debut kedua tertinggi sepanjang sejarah Amerika Utara, setelah Joker pada 2019 dengan US$96 juta.
Bandingkan dengan The Exorcist: Believer yang telah tayang sejak 6 Oktober dan sampai saat ini 'hanya' mengumpulkan US$86 juta secara global.
"Oktober ini, tanpa Taylor Swift, akan sangat buruk," kata analis perfilman dari Exhibitor Relations, Jeff Bock. "Ini titik terang yang sangat besar,"
Harga mahal dari tiket film ini memang mendulang jumlah pendapatan penjualan tiket alias box office. Namun, harga itupun menawarkan pengalaman berbeda kepada penggemar Swift, Swiftie.
Film itu menampilkan konser The Eras Tour dengan kualitas gambar yang tajam, dekat dengan Taylor Swift, dan dibumbui efek visual yang tak ada di penampilannya secara langsung.
Kemudian, Taylor Swift memanjakan penggemar dengan mengizinkan para penonton bebas menggunakan ponselnya, termasuk untuk merekam isi film tersebut, berdiri di atas kursi, hingga turun dari kursi dan menari-nari bersama Swifties lainnya.
Lanjut ke sebelah...