Saya sampai sekarang itu enggak bisa hidup di dalam [bangunan]. Hidup itu harus dekat pohon, dekat dengan air.
Sembari duduk di sofa ruang tamu yang panjang, Nyoman Nuarta mengucapkan hal itu di awal-awal perbincangan dengan kami pada suatu siang di akhir September 2023.
Tentu bukan asal sebut. Ucapannya itu terbukti dari bentuk rumahnya yang berdiri di atas suatu bukit dan dikelilingi pepohonan tinggi nan rindang, yang masih jadi bagian kawasan Museum NuArt Sculpture Park, Bandung.
Udara yang saat itu cukup sejuk --entah karena hutan kecil di sekeliling rumah Nyoman atau memang masih jadi ciri Bandung Utara-- menemani obrolan kami. Tak jarang terdengar kicau burung dari kejauhan, serta gemericik air dari sungai kecil yang memang tak jauh dari kediamannya.
Tak jauh dari sana, ratusan stafnya di bengkel tengah mengebut pengerjaan proyek ambisius republik ini: Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rumah Nyoman tampak sepi dan jauh dari kesan rumah seniman totok. Rumahnya berdesain modern dan lapang, dengan jendela-jendela besar. Hanya ada beberapa patung sederhana di sejumlah sudut.