Jakarta, CNN Indonesia --
Konser pertama Coldplay di Indonesia selesai digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (16/11) malam. Meski sukses menghibur puluhan ribu penggemar, konser itu menyisakan sejumlah persoalan.
Berbagai masalah itu diungkapkan netizen via media sosial. Mereka ramai-ramai membeberkan hambatan yang dihadapi jauh sebelum konser dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antaranya, seperti sulit masuk venue meski memegang tiket asli, pintu masuk yang jebol di tengah pertunjukan, hingga penipuan tiket yang kembali mencuat.
Testimoni miring juga datang dari pengguna kursi roda yang kesulitan menemukan akses masuk khusus. Hal ini kontras dari komitmen konser Coldplay yang berusaha inklusif.
Imbasnya, konser ini mendapat sorotan dari berbagai pihak terlepas dari aksi memukau Coldplay di atas panggung SUGBK. Masyarakat hingga akademisi ramai-ramai melempar kritik terhadap penyelenggaraan hajatan akbar itu.
[Gambas:Video CNN]
Berikut rangkuman kekacauan dan kritik di balik konser Coldplay Jakarta.
1. Fan baru diizinkan masuk 20 menit akhir
Tidak semua pemilik tiket mendapat pengalaman yang memuaskan dalam konser Coldplay Jakarta, seperti yang dialami penonton bernama Annisa.
Ia gagal menonton secara penuh karena baru diizinkan masuk venue pada 20 menit terakhir konser. Padahal, ia sudah berada di SUGBK sekitar 15 menit sebelum konser dibuka.
Keapesan itu terjadi karena banyak hal, dari tiket yang tidak bisa ditukar gelang, ditahan masuk, hingga kursi yang sudah dipakai oleh penonton lain.
2. Pengguna kursi roda kesulitan masuk
Akses masuk yang sulit turut dirasakan para pengguna kursi roda. Tirta, pengguna kursi roda yang ikut menonton, membagi pengalaman tersebut lewat akun X @romeogadungan.
Ia mengaku harus menghabiskan sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke area khusus pengguna kursi roda. Penyebab proses berbelit itu pun beragam, seperti panitia yang tidak memahami lokasi dan hak pengguna kursi roda.
Kondisi itu diperparah ketika Tirta dan para pengguna kursi roda lainnya mendapati hak mereka diserobot oleh penonton lain.
Lanjut ke sebelah...
3. Pintu masuk luar jebol
Laporan netizen juga menunjukkan kru tak bisa menahan penonton yang tak bisa masuk. Pintu konser dilaporkan jebol dan sejumlah penonton berlarian masuk ke arena.
Dari sejumlah video yang beredar di dunia maya, para petugas sebenarnya sudah berusaha menahan pintu. Namun, mereka tak bisa menahan desakan penonton yang mendobrak pintu.
Pagar pembatas di ring kawasan luar stadion utama yang memisahkan arena konser juga dilaporkan jebol. Orang-orang yang tidak memiliki tiket atau yang tiketnya bermasalah pun masuk ke kawasan arena konser.
4. Penipuan masih berlanjut
Penipuan tiket konser Coldplay juga kembali mencuat di publik. Sejumlah netizen mengaku ditipu karena calo tak bisa dihubungi meski sudah janjian hingga membeli tiket palsu dari calo.
Beberapa pembeli tiket dari calo yang terkena tipu juga masih belum terusut, seperti salah satu pembeli berinisial B. Ia mengaku ditipu hingga Rp14 juta karena barcode dalam tiket yang diterima tidak valid saat proses masuk.
B juga mendapati ada banyak orang lain yang ikut kena tipu. Pelaku disebut berjanji akan refund tiket, sementara B mengaku akan melapor ke polisi jika tidak ditepati.
"Jika hari ini (17/11) pelaku tidak menepati janjinya, saya akan laporkan kasus ini ke kepolisian dan rencana saya dan para korban lain akan mengumpulkan bukti-bukti," ujar B kepada CNNIndonesia.com.
Sebagai catatan, promotor sejak awal sudah menyatakan untuk membeli tiket dari laman resmi dan tidak bertanggung jawab atas pembelian di luar itu.
Dalam pemeriksaan dugaan penipuan jual beli tiket konser Coldplay yang diusut polisi pada Mei 2023, Polri juga menyatakan promotor tidak terlibat dalam kasus tersebut.
[Gambas:Photo CNN]
5. Kritik dari akademisi
Rentetan masalah itu tak pelak menimbulkan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari pengamat.
Akademisi manajemen pertunjukan musik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yosia Revie Pongoh menyebut promotor tidak paham karakteristik penonton Coldplay meski ada waktu separuh tahun setelah euforia pengumuman.
"Saya dari sisi akademisi melihatnya itu kan ada beberapa masalah. Nah itu bisa dibagi jadi dua masalah besar. Yang pertama, soal penjualan tiket, yang mana ini menjadi masalah klasik kita," kata Revie kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).
"Lalu ada masalah kedua itu mengenai pengendalian massa, ini saya dapat cerita langsung dari teman-teman yang juga hadir di lokasi. Masalah pengendalian massa ini menjadi catatan juga," katanya.
Penonton hingga netizen kini masih menantikan tanggapan promotor terkait masalah-masalah yang terjadi, terutama terkait tiket dan pengendalian massa.
Namun, promotor hingga kini masih belum buka suara atau tanggapan detail terkait hal itu.