Jakarta, CNN Indonesia --
Kasus konser Taylor Swift, The Eras Tour, di Rio de Janeiro resmi masuk pengusutan polisi setempat setelah seorang penonton meninggal dunia sesaat sebelum konser berlangsung pekan lalu.
Diberitakan NBC News dan Page Six pada Kamis (23/11), pihak kepolisian sudah memanggil promotor Time4Fun (T4F) pada Rabu (22/11) terkait dengan keluhan dari berbagai penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara kepolisian setempat, mereka sedang menyelidiki apakah perusahaan tersebut melakukan "kejahatan yang membahayakan nyawa dan kesehatan" penonton konsernya.
"Penyelenggara acara akan dipanggil untuk memberikan kesaksian, dan langkah-langkah lain sedang dilakukan untuk menyelidiki faktanya," lanjutnya.
Namun menurut laporan NBC, investigasi dilakukan tidak secara langsung terkait dengan kematian seorang fan Taylor Swift yang bernama Ana Clara Benevides tersebut.
Benevides yang berusia 23 tahun sendiri dinyatakan meninggal karena serangan jantung setelah mengalami paparan suhu tinggi saat konser berlangsung. Tercatat, suhu di dalam stadion mencapai 60 derajat Celsius.
[Gambas:Video CNN]
Page Six menyebut mereka sudah menghubungi perwakilan dari Time4Fun terkait kabar ini.
Sementara itu, pihak Time4Fun sebelumnya merilis sebuah pernyataan dalam bahasa Portugis pada Kamis (23/11), yang menyatakan bahwa keselamatan dan kenyamanan penonton adalah prioritas mereka.
Pihak T4F menjadi salah satu yang paling disorot oleh penggemar Swift terkait tragedi konser The Eras Tour malam pertama di Rio de Janeiro. Para fan juga menyalahkan pihak pengelola venue stadion yang melarang penonton membawa tempat minum air ke konser.
"Mengenai kejadian di Rio de Janeiro, kami meminta maaf kepada para penggemar yang tidak mendapatkan pengalaman terbaik," kata mereka.
"Kami benar-benar terpukul atas kehilangan ini... meskipun penanganan segera dan semua upaya sudah dilakukan oleh tim medis di acara tersebut dan, kemudian, di rumah sakit," katanya.
Lanjut ke sebelah...
Menurut promotor tersebut, tragedi Ana ini adalah yang pertama kali mereka alami "selama lebih dari 40 tahun beroperasi". Mereka pun menyebut bersedia mendampingi keluarga korban terkait kebutuhan akibat tragedi ini.
"Kami memahami rasa sakit yang mendalam atas kehilangan yang tidak dapat diperbaiki ini, kami menghormati privasi keluarga dan memperkuat kesediaan T4F untuk bekerja sama dengan keluarga dan pihak berwenang yang bertanggung jawab, yang masih bekerja untuk menentukan penyebab kematiannya," kata mereka.
Sementara itu, CEO Time4Fun, Serafim Abreu, mengatakan dalam sebuah video berbahasa Portugis yang diunggah ke media sosial bahwa pihaknya menyadari tanggung jawab besar yang menimpa mereka akan kejadian ini.
"Kami menyadari besarnya tanggung jawab yang kami miliki untuk menyelenggarakan acara sebesar ini, itulah sebabnya kami tidak menghemat upaya atau sumber daya kami demi mengikuti praktik global terbaik di industri kami, guna menjamin kenyamanan dan keselamatan semua orang." kata Abreu.
Malam pertama konser The Eras Tour di Rio de Janeiro berlangsung kacau. Swift bahkan sempat menghentikan sementara konser tersebut di tengah-tengah acara untuk memastikan penggemarnya mendapatkan air minum.
[Gambas:Instagram]
Setidaknya 70 ribu orang memadati stadio Estádio Olímpico Nilton Santos untuk konser The Eras Tour di kota tersebut. Tur Swift ini adalah kunjungan pertamanya di Brasil.
Swift sempat menyerukan "air!" dari atas panggung dan meminta stafnya menyebarkan air kepada puluhan ribu penonton di area festival yang berdiri dan seat floor. Ia juga membagikan botol berisi air sembari bernyanyi kepada penggemarnya.
Bukan hanya itu, Swift sendiri kedapatan terekam kamera penggemar kesulitan bernapas usai bernyanyi Bejeweled dan sebelum beralih ke Mastermind dalam babak Midnights.
Para penggemar Swift di media sosial menuding pihak pengelola stadion melarang penonton untuk membawa botol minum ke arena konser yang membuat mereka kehausan selama 3-4 jam pertunjukan berlangsung.
[Gambas:Photo CNN]