Lebih lanjut, Geever berbicara soal pembubaran Anti-Flag yang menurutnya harus diambil karena adanya situasi yang di luar kendali mereka.
"Di bawah situasi ini, tidak mungkin untuk melanjutkan [band]," ujar Geever.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin berterima kasih kepada keluarga dan teman-teman saya, dan banyak sekali penggemar, musisi, dan band yang telah menghubungi saya untuk menawarkan dukungan dan bantuan," katanya.
Dalam pernyataan terpisah, para mantan member band lainnya - Pat Thetic, Chris Barker, dan Chris Head, mengatakan nilai utama dari Anti-Flag adalah selalu berpihak kepada seluruh terduga korban kekerasan dan pelecehan seksual.
"Untuk itu, kami merasa opsi yang bisa dilakukan hanyalah membubarkan diri," kata ketiganya dalam keterangan resmi yang dihimpun oleh NME.
"Kami terkejut, bingung, sedih, dan benar-benar patah hati sejak saat kami mendengar tuduhan ini. Meskipun kami percaya ini sangat serius, dalam 30 tahun terakhir kami tidak pernah melihat Justin menjadi kejam atau agresif terhadap perempuan. Pengalaman ini mengguncang kami hingga ke hati kami," sambung mereka.
"Suatu kehormatan bagi kami menjadi bagian dari band Anti-Flag, saat kami mencari jalan ke depan, kami menginginkan pemulihan bagi semua korban."
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada September 2023, dilaporkan bahwa 12 wanita lainnya menuding Geever melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Kejadian itu dilaporkan terjadi dalam rentang waktu 1990-an hingga 2020.
Klaim dari 12 perempuan penggugat Geever juga disebut memiliki pola serupa. Sane disebut akan melakukan kontak mata terus menerus dengan targetnya, dan kemudian akan mendekatinya setelah manggung.
Banyak dari wanita ini mengklaim bahwa mereka jauh lebih muda daripada Geever saat insiden tersebut terjadi. Salah satu insiden itu diduga melibatkan seorang anak perempuan berusia 12 tahun, meskipun Sane juga berusia belasan tahun saat itu.
Geever menjadi salah satu di antara sejumlah tokoh terkenal Hollywood yang terjerat kasus dugaan pelecehan dan digugat ke pengadilan baru-baru ini. Sedikit di antaranya adalah Axl Rose, Cuba Gooding Jr., Jamie Foxx, dan Jimmy Iovine.
Kondisi tersebut yang kemudian menimbulkan pertanyaan alasan di balik banyak gugatan dugaan pelecehan di masa lampau yang diajukan baru-baru ini.
Hal itu ternyata disebabkan terduga korban memanfaatkan UU Adult Survivor Acts (ASA) di New York sebelum aturan itu tak lagi berlaku pada Jumat (24/11).
(far/chri)