Sabrina Carpenter buka suara mengenai kontroversi video musik Feather yang dirilis empat pekan lalu. Klip yang diambil dalam gereja itu membuat seorang pastor disanksi pencabutan tugas administratif oleh keuskupan.
Tak banyak yang disampaikan Sabrina terkait hal itu. Ia merespons backlash dengan candaan yang merujuk pada namanya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendapat persetujuan [syuting di gereja] sebelumnya," kata Sabrina Carpenter seperti diberitakan Variety, Rabu (29/11).
"Yesus adalah seorang carpenter (tukang kayu)," guyon Sabrina.
Guyonan tersebut merujuk pada omongan orang-orang Nazaret yang takjub saat melihat Yesus mengajar dalam rumah ibadah, seperti tertulis dalam Markus 6:3a, Matius 13:55.
"Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?"
Pernyataan itu menjadi yang pertama diberikan Sabrina Carpenter dan timnya terkait pemecatan pastor yang terjadi pada awal November dan ramai diberitakan dalam dua hari terakhir.
Dalam sebuah pernyataan kepada Catholic News Agency, Keuskupan Brooklyn mengatakan bahwa mereka "terkejut dengan apa yang difilmkan" tim Sabrina Carpenter dalam gereja untuk video musik Feather.
Di bagian awal dan sebelum akhir, adegan dalam video musik itu diambil di Paroki Our Lady of Mount Carmel and Annuciation, sebuah Gereja Katolik Roma di lingkungan Williamsburg, Brooklyn.
Awalnya, video menampilkan sejumlah peti mati dan salah satunya bertuliskan "RIP BITCH" di tengah salib. Ada pula anggur dengan "RIP" di bagian tengah, lilin, patung malaikat bertuliskan "Good Girls Go 2 Heaven" di dekat mimbar.
![]() |
Video kemudian menampilkan Sabrina mengenakan gaun hitam dengan mobil pink yang berhenti di depan gereja. Jelang akhir video terlihat Sabrina mengenakan gaun yang atasnya bak tutu dan bawahnya seperti swimsuit dress.
Ia kemudian menari di depan, termasuk di depan peti mati. Sabrina turut menyatukan tangannya bak orang berdoa dalam video itu.
Lanjut ke sebelah...