Drama dengan Kanye West diakui membuat Taylor Swift terpuruk. Dia mengaku kontroversi itu berdampak pada kesehatan mentalnya.
Ia bahkan mengatakan sempat mengurung diri dan menjauhi orang-orang selama setahun di rumah sewaan di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu membuat saya terpuruk secara psikologis yang tidak pernah saya alami," ujarnya.
"Saya pindah ke luar negeri. Saya tidak meninggalkan rumah sewaan selama tahu tahun. Saya takut menerima telepon. Saya menjauhi orang-orang dalam kehidupan saya karena saya tidak percaya lagi dengan siapa pun," ungkapnya.
"Saya merasa sangat, sangat jatuh," tambahnya.
Namun, Taylor Swift tidak tinggal diam. Dia bangkit kembali dan membalas cemoohan tersebut dengan merilis album Reputation pada 2017 yang penuh dengan simbol ular.
Dia bahkan sempat ragu ketika hendak mengeluarkan album tersebut karena takut akan memperburuk "reputasinya".
"Saya merasa momen reaksi balik itu akan berdampak negatif pada saya selama sisa hidup saya," imbuhnya.
Yang terjadi pun sebaliknya. Ia mendapatkan respons yang positif dari para penggemarnya. Video musik Look What You Made Me Do yang menceritakan "kematian" Taylor Swift yang lama telah ditonton lebih dari 1,4 miliar kali hingga saat ini.
Karier musik Taylor Swift pun semakin menanjak sejak saat itu. Ia bahkan dinobatkan sebagai People of the Year 2023 versi majalah TIME dan masuk 5 besar Most Powerful Women 2023 versi Forbes.