Harry diminta untuk membayar biaya peradilan setelah kalah dalam sebagian sidang kasus pencemaran nama baik yang ia ajukan di Pengadilan Tinggi London melawan grup media Inggris, Associated Newspaper Ltd.
Diberitakan AFP, Senin (11/12), Harry sebelumnya menggugat grup media yang menaungi Mail on Sunday tersebut dengan tudingan pencemaran nama baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun grup media itu membantah telah mencemarkan nama baik Harry dan beralasan tajuk artikel yang dijadikan permasalahan merupakan "opini jujur" dan tak ada niat untuk menjatuhkan.
Hakim Matthew Nicklin kemudian memerintahkan Harry pada Senin (11/12) untuk membayar grup tersebut sebesar 48.447 poundsterling atau Rp952,1 juta (£1=Rp19.654) sebagai biaya persidangan paling lambat 29 Desember 2023.
Nicklin juga mengatakan sidang penuh kasus ini akan digelar antara Mei dan Juli 2024, yang berlangsung selama tiga atau empat hari.
Harry mengajukan gugatan atas media tersebut pada Februari 2022 terkait artikel yang berisi perjuangan hukumnya menuntut fasilitas keamanan pemerintah yang dibiayai pajak warga Inggris saat ia berada di negara itu.
Pengacara Harry berdalih artikel itu kontradiktif dengan keinginan kliennya untuk membayar sendiri fasilitas keamanan tersebut dan menilai artikel itu "sebagai sebuah serangan atas kejujuran dan integritasnya".
Namun pihak media tidak setuju dan berdalih bahwa artikel itu adalah sebuah "opini jujur", dan tidak mengakibatkan kerugian serius terhadap reputasi Harry.
Hakim Nicklin pun memilih tidak menentang klaim dari grup media tersebut pada Jumat (8/12).
Kasus ini merupakan salah satu dari beberapa kasus yang melibatkan Harry dengan sejumlah kelompok surat kabar Inggris terkait beberapa isu, seperti pelanggaran privasi dan pengumpulan informasi secara ilegal.
Sementara itu dalam kasus melawan Pemerintah Inggris, Harry mengatakan perubahan pada kebijakan keamanan terhadap dirinya membuat anak bungsu Raja Charles III itu merasa tidak aman.
Ia merasa tidak aman bukan hanya terkait dirinya, tetapi juga dengan keamanan istrinya, Meghan Markle, serta dua anak mereka ketika mengunjungi Inggris.
Kementerian Dalam Negeri membantah bahwa Harry sudah diperlakukan kurang baik dan mengatakan bahwa penyesuaian keamanan sudah dibuat lebih dulu setiap kali Harry mau datang dari Amerika Serikat.
Namun pengacara pemerintah mengatakan kebijakan tidak menyediakan keamanan setara dengan keluarga Kerajaan Inggris karena Harry serta Meghan Markle sudah keluar sebagai anggota keluarga senior Kerajaan Inggris pada 2020 dan pindah ke AS.
(afp/end)