Melihat respons tersebut, Nona P menghubungi Tuan S dan sepakat melaporkan Nona K ke polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan catatan kepolisian per Oktober 2023, mereka mendapatkan informasi awal dari Tuan S pada 10 September dan telah melakukan pemeriksaan langsung pada 12 September. Sehingga, pemeriksaan terhadap Nona K dimulai.
Ketika penyelidikan terhadap kasus narkoba dimulai, Nona P menyerahkan rambut Nona K dan tangkapan layar percakapan Nona K dengan para artis sebagai bukti. Dari sana diketahui Nona K menyiapkan paspor dan visa untuk lari ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 18 Oktober 2023, Nona K ditangkap polisi.
Pada saat itu, Nona P terus beraksi dan menghubungi Tuan G yang merupakan teman dekat Lee Sun-kyun. Ia mengajukan negosiasi untuk mendapatkan uang kembali dari Nona K. Namun, Tuan G memutuskan untuk diam.
Pengabaian negosiasi membuat Nona P melakukan cara lain untuk mengancam Lee Sun-kyun. Ia membuat grup percakapan yang beranggotakan Tuan G dan kenalan Nona K.
Namun, orang-orang itu mulai mencurigai Nona K adalah NeNemDdin dan memutuskan mengabaikan chat Nona P. Tuan G juga memutuskan melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Tuan G mengatakan pihaknya sudah menyerahkan uang kepada Nona K dan memilih terus mengabaikan NeNemDdin. Sikap itu kemudian membuat NeNemddin meminta uang kepada mereka jadi hanya 50 juta won.
Setelah melalui banyak hal, NeNemDdin mendapatkan 50 juta won dari pihak Lee Sun-kyun.
Percakapan itu jadi bukti Lee Sun-kyun adalah korban pemerasan dari dua wanita berbeda. Namun, polisi tutup mulut dan tak pernah transparan tentang kasus pemerasan Lee Sun-kyun ketika ia masih hidup.
Polisi sebelumnya hanya fokus pada permasalahan narkoba meski Lee Sun-kyun melaporkan soal kasus pemerasan yang ia terima. Dispatch memberitakan polisi tak pernah melakukan pengecekan ulang kesaksian dari Nona K.
Sehingga, seluruh penyelidikan hanya berdasarkan kesaksian Nona K.
Polisi baru mulai menyelidiki lebih lanjut kasus pemerasan setelah Lee Sun-kyun meninggal dunia pada 27 Desember.
Polisi mulai menyiapkan penangkapan terhadap peretas (NeNemDdin atau Nona P). Sehari setelahnya (28/12/2023), polisi menangkap seseorang di Busan.
Berdasarkan laporan KBS pada Kamis (28/12), wanita itu seharusnya menjalani persidangan di Pengadilan Distrik Incheon pada Selasa (26/12) pukul 14.30 waktu Korea Selatan atas dugaan pemerasan.
Namun, dia tiba-tiba tidak hadir di ruang sidang tanpa penjelasan.
Hal tersebut membuat polisi mulai melakukan pencarian terhadap Nona P dan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Setelah keberadaannya diketahui, polisi menahan P secara paksa.
(chri)