Nicole Kidman Khawatir Legasinya Terganti AI

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2024 22:43 WIB
Nicole Kidman tak menutupi kekhawatiran bahwa suatu saat nanti segala karya peninggalannya bisa tergantikan oleh kecerdasan buatan atau AI.
Nicole Kidman tak menutupi kekhawatiran bahwa suatu saat nanti segala karya peninggalannya akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau AI. (Emma McIntyre/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nicole Kidman tak menutupi kekhawatiran dirinya bahwa suatu saat nanti segala karya peninggalannya bisa tergantikan oleh kecerdasan buatan atau AI yang kini masih pro-kontra.

Hal itu terucap saat aktris 56 tahun itu menjawab pertanyaan dengan Vogue Australia dan diberitakan Daily Mail, Minggu (28/1), soal legasi seorang Nicole Kidman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asalkan tidak diganti dengan AI," seloroh Kidman soal kepastian legasi dirinya. "Maaf! Ada banyak hal soal perbincangan itu saat ini,"

Lebih lanjut, Kidman merefleksikan pandangannya kembali soal legasi dan jejak karya yang dapat ia tinggalkan ketika kelak tiada.

Menurut Vogue Australia, Kidman lebih memilih untuk berfokus kepada hal yang terlihat, yakni menurunkan pembelajaran dan nilai kepada anak-anaknya.

Kidman kini memiliki empat anak, dua anak adopsi bersama mantan suami Tom Cruise, Bella dan Connor; serta dua anak perempuan Sunday Rose dan Faith Margaret bersama suaminya kini, Keith Urban.

[Gambas:Video CNN]



"Lalu apa yang bisa Anda wariskan? Semoga, anak-anak Anda, yang selalu ingin membuat perbedaan di dunia dan memiliki tujuan serta akan berjuang untuk menjaga planet ini serta menjaga agar semua orang dapat tetap hidup," ungkap Kidman.

Kecerdasan buatan atau AI menjadi kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk para penulis dan aktor Hollywood. Hal ini pula yang mendorong mereka melakukan aksi mogok beberapa waktu lalu.

Para penulis khawatir AI akan mengancam masa depan dan pekerjaan mereka, sementara para aktor merasa AI akan mengancam mereka mendapatkan tawaran bermain film atau royalti hasil berakting.

Selain itu, kisruh soal AI juga berlanjut setelah muncul konten AI pornografi dengan menggunakan wajah Taylor Swift. NBC News melaporkan konten deepfake itu mengundang 27 juta penonton di akun pengunggah sebelum ditangguhkan.



Data Home Security Heroes menunjukkan ada 95.820 video deepfake yang tersebar secara global pada 2023.

Survei World Economic Forum (WEF) dalam Global Risk Report 2024 pun mengungkap dampak buruk teknologi AI rutin masuk jajaran 10 besar ancaman global untuk 2024, 2 tahun ke depan, dan 10 tahun ke depan.

Untuk ancaman global 2024, misinformasi dan disinformasi yang dihasilkan AI menduduki posisi kedua. Ancaman global 2 tahun kemudian menempatkan misinformasi dan disinformasi sebagai pemuncak.

Pada jangka panjang, misinformasi dan disinformasi serta dampak buruk AI menempati posisi lima dan enam.

Tren yang sedang berkembang adalah praktik AI yang setara dengan praktik yang dikenal sebagai "revenge porn." Masalahnya, semakin sulit untuk menentukan apakah foto dan video tersebut asli atau palsu.

(far/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER