Dua Hati Biru menceritakan apa yang telah terjadi setelah empat tahun berlalu dari akhir kisah Dua Garis Biru. Konflik dalam film ini juga turut mengalir seiring jangka waktu itu berlangsung.
Film sekuel ini akan menunjukkan bagaimana tiap tokohnya mengalami perubahan karakter, hingga kemunculan tokoh baru dan ketiadaan tokoh sebelumnya. Oleh karena itu, penonton disarankan untuk menonton Dua Garis Biru terlebih dulu sebelum menonton sekuelnya.
Mengangkat latar masa kini, film ini menyajikan realitas kehidupan yang dekat dengan masyarakat Indonesia lewat hal-hal kekinian yang ada dalam film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Dua Garis Biru berfokus pada kekalutan hubungan Bima dan Dara, sekuel film ini menyajikan masalah yang lebih kompleks dari sebelumnya.
Film ini mengajak penonton ke dalam realitas kehidupan yang penuh dengan konflik antaranggota keluarga, persoalan kesetaraan gender, keterbatasan ekonomi. Dua Hati Biru juga menceritakan arti keluarga dan sahabat sebagai support system satu sama lain.
Bima dan Dara yang dikisahkan memiliki anak saat masih SMA, menjadikan mereka sebagai orang tua muda. Perjuangan sebagai orang tua muda untuk menghidupi anak secara mandiri menjadi tantangan bagi keduanya.
Berangkat dari kisah tersebut, film ini juga menyelipkan nilai dan pesan penting yang lebih frontal dibandingkan film sebelumnya, diikuti dengan permasalahan lainnya hingga kesiapan mental yang direpresentasikan Bima dan Dara sebagai orang tua muda.