Review Film: My Boo

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Minggu, 23 Jun 2024 19:58 WIB
Review My Boo: Konsistensi atas genre romantis dan komedi hingga akhir membuatnya jadi film yang sangat menyenangkan.
Review My Boo: Meski memiliki sedikit catatan, konsistensi atas genre romantis dan komedi hingga akhir membuatnya jadi film yang sangat menyenangkan. (Karman Line/Jungka via YouTube)
img-title Christie Stefanie
4
Review My Boo: Romantisme dan komedi yang kuat serta konsisten hingga akhir membuat film percintaan manusia dan hantu ini jadi tontonan sangat menghibur.
Jakarta, CNN Indonesia --

My Boo menjadi salah satu film terbaru yang sangat saya rekomendasikan bagi pencinta romcom, terutama penggemar film Thailand. Film ini mengeksekusi kisah romantis dan komedinya amat baik meski memiliki premise serupa dengan banyak film lainnya.

Film terbaru garapan sutradara S Khomkrit Treewimol ini menceritakan percintaan manusia dengan hantu atau makhluk halus yang sering digarap sineas Thailand, termasuk Nang Nak yang juga hasil arahan S Khomkrit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pula Pee Mak, hasil adaptasi Nang Nak, yang kental dengan horor dan komedinya, atau Inhuman Kiss yang cukup menonjolkan unsur supernaturalnya.

Apabila hanya melihat trailer, My Boo tampak mirip dengan salah satu film terlaris Indonesia sepanjang masa yang baru tayang tahun ini karena menggantungkan nasib pada usaha rumah hantu supaya bisa melunasi utang.

Namun, My Boo benar-benar berbeda dengan film-film tersebut karena fokus mengeksplorasi kisah cinta serta unsur komedi, baik yang receh hingga slapstick, dalam plotnya.

Tak butuh waktu lama bagi penonton untuk bisa tertawa bahkan terbahak-bahak saat menonton film tersebut. Sejak awal, kelucuan sudah dihadirkan lewat karakter-karakter pendukung di sekitar Joe (Gee Sutthirak).

[Gambas:Video CNN]



Tingkat komedi bertambah ketika Joe mulai banyak beraktivitas di rumah berhantu dan terpikir membangun usaha rumah hantu yang melibatkan langsung dedemit penunggu di sana, Anong (Bow Maylada Susri) dan dua asisten rumah tangganya.

Harus diakui, sebagian besar tawa hadir berkat aksi-aksi receh dari para karakter pendukung, seperti dua ART Anong, yakni Thong Gon dan Thong Yip, hingga tetua di sana, yakni Paman Pom (Na Phuang Chernyim).

Tanpa disangka, puncak komedi juga hadir lewat interaksi nyeleneh Joe dengan Kong (Timethai Dharmthai Plangsilp) yang berhasil membuat penonton satu studio terpingkal bersama-sama.

Film Thailand My Boo (2024). (Karman Line/Jungka via YouTube)Review My Boo: Unsur komedi film ini konsisten menghibur penonton melalui aksi-aksi nyeleneh para pemeran pendukung. (Karman Line/Jungka via YouTube)
Film Thailand My Boo (2024). (Karman Line/Jungka via YouTube)Review My Boo: Puncak komedi film ini tanpa disangka muncul saat Timethai Dharmthai sebagai Kong membantu percintaan Gee Sutthirak sebagai Joe. (Karman Line/Jungka via YouTube)

Selain komedi, drama serta romantisme makhluk beda dunia itu dikembangkan mendalam dan runut, mulai dari pertemuan pertama, awal jatuh hati, PDKT, cemburu dengan masa lalu, hingga cara manusia dan hantu bisa bersama.

Kisah itu didukung akting dan chemistry ciamik Gee Sutthirak dan Bow Maylada yang bisa membuat penonton mendukung manusia dan hantu untuk bersatu, ketimbang sesama manusia. Ditambah lagi soundtrack dengan lirik yang menggambarkan cerita mereka.

Lanjut ke sebelah...

Review Film: My Boo

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER