Spiro mengatakan kepada juri bukan tugas Baldwin untuk memeriksa senjatanya. Ia menegaskan tanggung jawab itu ada pada asisten direktur Dave Halls dan pembuat senjata Hannah Gutierrez-Reed.
"Para aktor mengenakan kostum. Dan mereka meneriakkan 'cold gun'. Artinya, tidak ada yang perlu khawatir. Artinya kosong, tidak membahayakan, tidak bisa melukai orang. Itu sebabnya para seniman ini meneruskan karya seninya," beber Spiro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas merupakan kecelakaan tragis, tapi Alec tidak melakukan pembunuhan. Dia hanya bertindak seperti yang telah dia lakukan selama beberapa generasi dan aparat keamananlah yang mengecewakan semuanya."
"Dia tidak tahu, atau punya alasan untuk mengetahui, bahwa senjata itu berisi peluru tajam. Itu lah kuncinya. Peluru tajam itu adalah kuncinya. Itu adalah elemen yang mematikan."
Pendekatan taktis Spiro sangat kontras dengan pembelaan dalam uji coba Hannah Gutierrez-Reed, pembuat senjata Rust, yang memasukkan peluru tajam ke dalam senjata Baldwin.
Pengacaranya, Jason Bowles, berargumentasi dalam kasus tersebut Hannah Gutierrez-Reed adalah "kambing hitam" atas kesalahan yang dilakukan orang lain.
Dalam argumen pembuka dan penutupnya, Bowles berfokus pada beban negara untuk membuktikan kasusnya, dan tidak mengakui adanya potensi kesalahan atau kesalahan di pihak Gutierrez Reed.
Dia bahkan tidak mengakui anggapan publik bahwa Gutierrez Reed, yang saat itu berusia 24 tahun dan bekerja sebagai pembuat senjata untuk kedua kalinya, tidak berpengalaman.
"Dia terlatih, terdidik, dan siap untuk pekerjaan ini," kata Bowles dalam pernyataan pembukaannya.
Gutierrez Reed dihukum karena pembunuhan tidak disengaja dalam waktu kurang dari tiga jam.
(chri)