Satu hal yang suka dari kameo film ini adalah mereka tak cuma dijadikan sebagai bahan fan service belaka. Karakter ikonis dalam semesta Marvel itu juga mendapat kesempatan untuk bersinar di bagian cerita tertentu.
Pendekatan seperti ini menjadi nilai plus karena beberapa kali luput diperhatikan dalam film-film MCU terdahulu. Sebab, kebanyakan kameo itu muncul hanya untuk mendulang tepuk tangan, kemudian lenyap begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elemen musik kembali menjadi bagian integral dalam film MCU ketika Deadpool & Wolverine menyertakan lagu-lagu ikonis sebagai official soundtrack.
Bye Bye Bye dari *NSYNC, Only You, Iris, hingga You're All I Need to Get By menjadi hasil kurasi yang sangat cocok untuk masuk ke dalam cerita. Namun, di antara itu semua, lagu hit Madonna berjudul Like A Prayer adalah bintang utama dari deretan musik latar tersebut.
Like A Prayer bahkan layak bersanding dengan OST hit rilisan MCU lainnya, seperti Come and Get Your Love di Guardians of the Galaxy (2014), Immigrant Song dalam Thor: Ragnarok (2017), hingga Back In Black dalam Iron Man (2008).
Meski demikian, Deadpool & Wolverine belum tentu dapat menjawab ekspektasi semua orang karena beberapa kekurangan. Film itu kembali gagal mengemas villain dengan baik, sehingga momok film MCU belakangan ini masih belum teratasi.
![]() |
Cassandra Nova (Emma Corrin) yang menjadi villain sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menghadirkan ancaman. Namun, saya merasa Levy terlalu fokus mengeksekusi arc Deadpool dan Wolverine saja.
Villain yang terasa terpinggirkan itu membuat Cassandra Nova seperti di antara ada dan tiada. Kekurangan ini cukup disayangkan jika melihat penampilan menawan Emma Corrin dengan arc yang serba terbatas.
Segmentasi Deadpool & Wolverine juga terasa terbatas untuk penggemar kedua karakter atau orang yang masih bertahan mengikuti waralaba MCU.
Saya yang termasuk golongan itu merasa tidak terlalu sulit mengikuti cerita, meski sebenarnya saya meyakini ada banyak sekali Easter eggs yang terlewat dari pandangan.
Kesanggupan itu tidak lepas karena saya sudah menonton berbagai rilisan penting yang terkait dengan Deadpool & Wolverine, mulai dari Loki hingga Logan.
Namun, bagi mereka yang awam terhadap TVA, Sacred Timeline, Alioth, apalagi cara kerja mutan di dunia X-Men, rasanya menikmati Deadpool & Wolverine akan membutuhkan usaha yang lebih keras lagi.
Meski begitu, Deadpool & Wolverine pada akhirnya adalah tontonan superhero yang menawarkan keseruan khas film blockbuster tengah tahun.
Walau tidak bisa merasakan emosi layaknya fan garis keras, penonton awam setidaknya masih bisa menikmati kebrutalan si mutan merah dan mutan kuning mencabik-cabik musuh hingga saling berseloroh sepanjang cerita.
(end)