Dokter Terdakwa Kematian Matthew Perry Terancam 120 Tahun Penjara

CNN Indonesia
Jumat, 16 Agu 2024 09:20 WIB
Salah satu dokter terdakwa kasus kematian Matthew Perry terancam hukuman 120 tahun penjara.
Salah satu dokter terdakwa kasus kematian Matthew Perry terancam hukuman 120 tahun penjara. (REUTERS/Fred Prouser)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dokter Salvador Plasencia, salah satu terdakwa dalam kasus kematian Matthew Perry, terancam hukuman lebih dari 100 tahun penjara. Ia seorang dokter berlisensi, didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk mendistribusikan ketamin.

Departemen Kehakiman, seperti diberitakan People pada Kamis (15/8), membacakan dakwaan terhadap lima orang, termasuk dokter dan asisten pribadi, yang diduga membuat Matthew Perry meninggal akibat overdosis ketamin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa AS Martin Estrada mengungkapkan dokter Salvador Plasencia bekerja sama dengan pengedar narkoba Jasveen Sangha yang dijuluki sebagai 'The Ketamin Queen' untuk memberikan ketamin kepada Matthew Perry.

"Plasencia bisa dijatuhi hukuman hingga 120 tahun penjara jika terbukti bersalah, dan Sangha bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup," kata Jaksa Estrada.

Dalam hal itu, mereka juga bekerja sama dengan dokter Mark Chavez, asisten Perry yang tinggal di rumahnya bernama Kenneth Iwamasa, serta "broker" bernama Erik Fleming untuk mendapatkan ketamin dan menjualnya kepada Perry.

Pada musim gugur 2023, hanya dalam dua bulan, mereka mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar US$55.000 atau sekitar Rp867,5 juta (US$1=Rp15.773).

[Gambas:Video CNN]



Plasencia juga sempat mengejek Matthew Perry dengan menuliskan pesan teks, "Aku ingin tahu berapa banyak yang akan dibayar oleh orang tolol ini."

Dokter yang berlisensi itu juga sempat menyuntik Perry dengan ketamin ilegal, hingga melihat pemeran Chandler Bing itu membeku dan tekanan darahnya melonjak.

Tak berhenti di situ, dalam situasi tersebut, ia juga masih memberikan botol ketamin tambahan kepada Iwamasa untuk disuntikkan kepada Matthew Perry. Padahal, Iwamasa selaku asisten tidak pernah memiliki pelatihan medis.

Plasencia juga disebut tahu bahwa kecanduan Matthew Perry semakin tak terkendali. Hal tersebut ia sampaikan sendiri kepada pasiennya yang lain pada Oktober 2023. Namun, ia tetap menawarkan ketamin kepada aktor tersebut.

Ketika Matthew Perry meninggal, Plasencia juga memalsukan catatan dan rekam medis pasiennya itu untuk mencoba membuat tindakannya tampak sah.

Lanjut ke sebelah...

Dokter Didakwa Cari Untung dan Abaikan Keselamatan Matthew Perry

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER