Iwamasa kemudian mulai mencari sumber ketamin tambahan saat kecanduan Perry semakin tak terkendali. Asisten tersebut menghubungi perantara Erik Fleming, yang diduga bekerja dengan Jasveen Sangha, The Ketamin Queen, pada 10 Oktober.
"Baru saja mendapatkan ini dari teman saya," tulis Fleming dalam pesan teks yang disertakan dalam dokumen perjanjian pembelaan Iwamasa. "Dia hanya berurusan dengan orang-orang kelas atas dan selebritas. Jika bukan karena barang hebat, dia kehilangan bisnisnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasveen Sangha diduga memiliki tempat penyimpanan rahasia yang terletak di North Hollywood, California, yang digunakan untuk "memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikan zat-zat terlarang, termasuk metamfetamin, dan ketamin."
Pada 2023, Fleming diduga mengirimkan 25 botol ketamin pada 14 Oktober dan 25 botol tambahan pada 24 Oktober. Iwamasa menyuntik Perry enam hingga delapan kali sehari antara 24 Oktober dan 27 Oktober, klaim pihak berwenang.
Hal tersebut terus dilakukan Iwamasa meski ia sempat menemukan Matthew Perry tidak sadarkan diri setidaknya dua kali di rumah sepanjang Oktober 2023.
Ketika Matthew Perry meninggal, dokter Plasencia juga memalsukan catatan dan rekam medis pasiennya itu untuk mencoba membuat tindakannya tampak sah.
Matthew Perry meninggal pada 28 Oktober 2023 saat dia berusia 54 tahun. Awalnya, sumber penegak hukum mengonfirmasi kematian aktor itu karena tenggelam di rumahnya di California.
Autopsi aktor tersebut selesai pada 29 Oktober, dan diketahui penyebab kematiannya awalnya "ditangguhkan," sambil menunggu hasil toksikologi, oleh Departemen Pemeriksa Medis Kawasan Los Angeles.
Laporan autopsi Matthew Perry kemudian dirilis, yang menyatakan bahwa aktor tersebut meninggal karena "efek akut ketamin," bersama dengan "penyakit arteri koroner, efek buprenorphrine" yang menyebabkan kematiannya.
Sementara itu, Kenneth Iwamasa, Salvador Plasencia, Mark Chavez, Erik Fleming, dan Jasveen Sangha menjadi terdakwa atas dugaan kasus masing-masing, seperti konspirasi mendistribusikan ketamin hingga mengambil keuntungan tanpa memikirkan keselamatan pasien.
"Dengan mengajukan tuntutan yang luas dan serius ini, kami mengirimkan pesan yang jelas. Jika Anda berkecimpung dalam bisnis penjualan obat-obatan berbahaya, kami akan meminta pertanggungjawaban Anda atas kematian yang Anda sebabkan," kata Jaksa AS Martin Estrada dalam pembacaan dakwaan.
(chri)