Salah satu sebab yang diduga mengantarkan Jennifer Lopez dan Ben Affleck dalam perceraian adalah emosi Ben yang mudah berubah dan mood swing, terutama saat berhadapan dengan media yang jadi kebutuhan JLo.
Seorang sumber menjelaskan hal tersebut kepada People, seperti diberitakan New York Post pada Minggu (25/8). Suasana hati Ben yang mudah memburuk terutama berhadapan dengan media, bertolak belakang dengan Jennifer Lopez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ada banyak cinta, tapi sayangnya yang pasti jelas adalah perubahan suasana hati Ben yang tidak menentu yang tidak bisa dia sembunyikan dari pers, sekeras apa pun dia berusaha," kata sumber tersebut.
"Kau bisa melihat perilaku yang tidak menentu, perubahan suasana hati yang sangat besar," kata sumber tersebut soal Ben Affleck.
Menurut sumber, Ben Affleck bisa dengan cepat berubah dari "yang semula sangat bahagia dan hangat, suasana terbaik dari dalam dirinya" menjadi orang dengan perilaku "sangat dingin dan gelap".
Perubahan itu, kata si sumber, muncul saat Ben Affleck berhadapan terutama dengan media dan paparazi. Sementara itu, Jennifer Lopez sangat terbuka dengan media dan publik.
Perbedaan karakter itupula yang berkembang menjadi drama dalam hidup Ben Affleck. Bagi Ben, Jennifer Lopez yang hidup dan membutuhkan sorotan menjadi drama sepanjang waktu.
"Jennifer punya banyak rombongan yang mengikutinya setiap hari, regu glam, videografer, fotografer, asisten, pelatih," kata sumber OK Magazine seperti diberitakan New York Post.
"Jen berusaha membuat Ben mengerti bahwa menjadi 'Jennifer Lopez' adalah pekerjaan sepanjang waktu. Dia adalah mereknya, dia hidup dan bernapas dengan itu, sementara Ben bisa meninggalkan pekerjaannya bila mau," papar sumber tersebut.
"Jennifer tadinya perempuan idaman Ben," kata sumber tersebut. "Tapi itu berubah jadi drama sepanjang waktu,"
"Ben merasa sedih karena itu dan kesal dan depresi karena hubungan ini tidak berhasil, meskipun dia mengetahui mengakhirinya adalah hal yang benar," kata sumber tersebut.
(end)