Gonjiam: Haunted Asylum mengambil latar Rumah Sakit Jiwa Gonjiam yang terletak di luar kawasan Gyeonggi-do. Rumah sakit itu berdiri pada 1982 dan memiliki luas 11 ribu meter persegi, serta tiga lantai.
Pada awal 1990-an, dua bangunan ditambahkan di sana hingga yang menambah luasnya hingga 500 meter persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pada Juli 1996, rumah sakit tersebut ditutup dan dibiarkan terbengkalai serta tidak terawat selama lebih dari dua dekade.
Menurut legenda, banyak pasien di Gonjiam meninggal misterius, sehingga memaksa rumah sakit tersebut tutup permanen. Sebagian orang percaya pembunuhan tersebut dilakukan pemilik rumah sakit yang dituduh menyandera pasien.
Konon, pemilik rumah sakit tersebut melarikan diri ke Amerika setelah keluarga korban dan otoritas pemerintah mulai menyelidiki kematian yang tidak dapat dijelaskan tersebut.
Cerita lain mengatakan dokter dan direktur Gonjiam menjadi gila saat bekerja bersama pasien yang sakit mental, yang menyebabkan direktur tersebut mengakhiri hidupnya sendiri. Sebagian orang percaya bunuh dirinya disebabkan hantu yang merasuki tubuhnya dan membuatnya hampir gila.
Rumah Sakit Jiwa Gonjiam dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai salah satu dari tiga bangunan paling berhantu di Korea Selatan. Situasi tersebut membuat rumor liar beredar dan memancing para pemburu hantu datang.
Hal tersebut yang dituangkan dalam film Gonjiam: Haunted Asylum. Film itu mengisahkan sekelompok anak muda yang ingin menyaksikan keseraman Gonjiam, sebuah rumah sakit jiwa angker di Korea Selatan.
Hal tersebut mereka lakukan demi mendapatkan views konten YouTube mereka. Sialnya, mereka terpisah dalam petualangan tersebut. Masing-masing ketakutan seorang diri menyusuri Gonjiam yang gelap dan menyeramkan.
Gonjiam: Haunted Asylum (2018) bisa ditonton di CatchPlay dan iQIYI.