Jakarta, CNN Indonesia --
Sahabat Liam Payne buka suara usai Kantor Kejaksaan menetapkan tiga terdakwa atas kasus kematian member One Direction tersebut. Rogelio "Roger" Nores membantah menjadi salah satu terdakwa dalam kasus itu.
Roger menjadi salah satu nama yang diduga menjadi terdakwa kasus tersebut karena bertemu tiga kali dengan penyanyi itu pada 16 Oktober atau saat Liam Payne meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga merupakan pebisnis sekaligus salah satu teman yang kerap terlihat bersama Liam Payne dalam unggahan-unggahan di media sosial.
"Saya tidak pernah menelantarkan Liam. Saya ke hotelnya tiga kali hari itu dan pergi dari sana sekitar 40 menit sebelum semuanya terjadi," kata Roger Nores seperti diberitakan Mirror pada Jumat (8/11).
"Ada lebih dari 15 orang di lobi hotel berbicara dan bercanda dengannya ketika saya pergi. Saya tidak pernah menyangka sesuatu seperti ini akan terjadi," tuturnya.
Ia kemudian mengungkapkan sudah memberikan keterangan kepada jaksa pada 17 Oktober, tapi tak pernah lagi berkomunikasi dengan polisi atau jaksa sejak saat itu.
[Gambas:Video CNN]
Dalam kesempatan itu, Roger Nores juga membantah menjadi manajer Liam Payne. Ia menegaskan merupakan "teman dekat" member 1D tersebut dan sempat mengirimkan surel ke Liam dan teman-temannya mengenai kekhawatiran atas kondisi kesehatan penyanyi itu.
"Saya benar-benar sedih dengan tragedi ini, dan saya merindukan teman saya setiap hari," tuturnya.
Roger Nores merupakan pebisnis yang dikenal di kalangan industri energi. Berdasarkan Forbes, ia mendirikan perusahaannya saat berusia 23 tahun dan berhasil masuk Forbes 30 Under 30 pada 2018 sebagai CEO StoneWay Capital.
Ia diberitakan bertemu dengan Liam Payne dalam pesta di London yang digelar pemimpin redaksi British Vogue Edward Enninful pada 2020.
Keduanya pun diberitakan semakin dekat hingga bersahabat pada tahun ini. Liam dan kekasihnya, Kate Cassidy, pindah ke sebuah mansion di Palm Beach Florida yang dimiliki salah satu teman Nores.
Pemberitaan media lokal juga menyatakan Roger Nores bersama pacarnya gabung dengan Liam dan Kate saat menyaksikan konser Niall Horan di Buenos Aires beberapa hari sebelum Payne meninggal dunia.
Lanjut ke sebelah...
Page Six memberitakan Nores berusaha keras membantu Liam untuk bersih dari kecanduan narkotika. Hal tersebut terbukti dari surel yang dikirimkan Nores kepada ayah Liam Payne dan pihak manajemen ketika penyanyi itu hanya bersih empat bulan.
"Liam tinggal di tempat teman saya di Palm Beach dan sejak hari pertama ia tiba di sana, dia dipantau dan ditangani dokter profesional dalam menangani ketergantungan. Dia benar-benar bersih tanpa akses ke obat-obatan selama tinggal di sana," tulis Nores.
"Rencananya adalah supaya dia mempersiapkan tur musik dan tetap sehat serta sibuk dengan pekerjaan. Sebuah rencana yang berhasil dia jalankan selama dia tinggal di AS."
Namun dia kemudian mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Liam apabila tak lagi tinggal di Palm Beach.
"Saya benar-benar khawatir dengan kesejahteraannya selama dia di luar sana dan saya harap Anda dapat membawa dokter profesional untuk memeriksa kesehatannya secara teratur sesegera mungkin seperti yang saya lakukan saat dia berada di AS," tulisnya.
"Saya akan benar-benar menjauh dari semua hal dan tidak akan terlibat lagi mulai sekarang dan saya mendoakan yang terbaik untuk kesehatan dan karier Liam."
[Gambas:Video CNN]
Sementara itu, Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional sebelumnya mengungkapkan tiga orang didakwa atas kematian Liam Payne. Hal tersebut diungkapkan setelah jenazah Liam akhirnya diizinkan untuk dibawa keluarga ke Inggris.
Tiga orang itu memiliki peran dan tuduhan masing-masing dalam perkara tersebut, seperti penelantaran hingga penyuplai obat-obatan.
Satu orang didakwa atas dugaan menelantarkan Liam Payne di Buenos Aires yang menyebabkan kematian dan menyediakan serta memfasilitasi narkoba. Orang ini disebut berkunjung bersama Payne sebelumnya.
Sementara itu, terdakwa yang lain merupakan staf hotel yang diduga memberikan kokain ke Liam Payne sedikitnya dua kali selama sang arti menginap di sana.
Peran terdakwa ketiga diduga menyediakan obat-obatan sedikitnya dua kali dalam dua hari sebelum Liam Payne meninggal dunia.
Reuters memberitakan tidak ada satu pun terdakwa yang namanya diungkap pihak berwenang. Namun, ketiganya dipastikan dilarang ke luar negeri.