Sister Barnes (Sophie Thatcher) dan Sister Paxton (Chloe East) adalah dua misionaris Mormon dari Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Dua orang itu menjalani misi memperkenalkan Tuhan dan mengubah keyakinan orang-orang.
Suatu hari, keduanya mendapatkan informasi bahwa seorang laki-laki Bernama Tuan Reed (Hugh Grant) ingin mengetahui lebih lanjut tentang gereja mereka. Sehingga, Barnes dan Paxton berkunjung ke rumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan itu ternyata menjadi momen Barnes dan Paxton terperangkap di rumah Reed. Mereka harus mengikuti cara bermain Reed untuk dapat keluar dari rumah miliknya tersebut.
Film untuk dewasa dengan rating 17+ itu tayang di bioskop.
Sadali (Ajil Ditto) merantau dari Bukittingi ke ISI Yogyakarta untuk menempuh pendidikan seni rupa. Sebelum berangkat, Sadali dijodohkan dengan Arnaza (Hanggini) dan sepakat untuk menjalani taaruf.
Perjalanan Sadali di kota orang semula berlalu dengan lancar. Ia menetap di satu tempat yang sama dengan sebuah galeri seni milik Mera (Adinia Wirasti).
Namun, niat menempuh mimpi itu menghadapi dilema ketika Sadali merasa bahwa Mera adalah perempuan yang diimpikan. Dilema itu semakin sulit karena Sadali sadar Mera lebih tua darinya dan masih dalam proses perceraian.
Film dengan rating remaja 13+ itu tayang di bioskop.
Cerita berpusat tentang keluarga Chalres yang tinggal di Pittsburgh pada 1936. Keluarga itu mempunyai piano antik berharga yang memicu perdebatan sengit anggota keluarga.
Boy Willie Charles (John David Washington) ingin menjual piano itu demi mendapat uang untuk membangun keluarga. Adiknya, Berniece Charles (Danielle Deadwyler), ingin mempertahankan satu-satunya warisan keluarga tersebut.
Paman mereka, Doaker Charles (Samuel L. Jackson), mencoba menjadi mediator polemik itu. Namun, ia juga tidak bisa benar-benar berlaku adil karena memiliki masa lalu dengan piano tersebut.
Film dengan rating 13+ itu tayang di Netflix.