Andovi Beber Strategi Bertahan di Era Medsos untuk Anak Muda
Andovi Da Lopez mengakui generasi muda zaman sekarang menghadapi tantangan yang kompleks imbas perkembangan internet. Konten kreator itu menilai kehadiran internet melahirkan keresahan baru bagi anak-anak muda, seperti definisi soal sukses.
Ia mengatakan keberadaan media sosial yang amat melekat dengan kehidupan membuat orang-orang menyimpulkan capaian hanya dari tampilan luar di internet. Andovi bahkan mengaku penilaian itu turut ia alami sendiri.
"Sejujurnya saya berpikir karena apa yang kalian lihat di internet, anak-anak muda saat ini berpikir bahwa kesuksesan itu seperti, 'Oh, semua orang itu sukses ya,'" ujar Andovi dalam Let Your True Colours Shine: Leadership Series.
"Apa yang tidak diketahui orang-orang adalah saya butuh waktu lima tahun untuk menghasilkan uang pertama saya dari YouTube, dari YouTube Adsense," lanjutnya di Museum MACAN, Jakarta, Kamis (13/2).
Andovi melanjutkan kehadiran internet membuat persepsi anak muda terhadap kesuksesan menjadi keliru. Menurutnya, sukses saat ini justru dilihat dari jumlah pengikut hingga eksistensi di media sosial.
Adik Jovial Da Lopez itu bahkan merasakan situasi semacam itu selama berkarya di internet. Andovi mengaku merasakan perubahan reaksi ketika dia mendapat puluhan ribu views sekarang dibanding saat pertama kali merintis.
Keresahan lainnya yang muncul berkaitan dengan penilaian orang-orang terhadap kesuksesan. Andovi mengatakan generasi muda era sekarang semakin tertekan karena dapat dibandingkan dengan lebih banyak orang.
Hal itu berbeda dengan masa lampau ketika media sosial belum populer, atau bahkan belum muncul di tengah masyarakat.
"Ketika saya tumbuh dewasa, saya dibandingkan dengan anak terpintar di lingkungan saya, seperti orang paling pintar di RT," ujar Andovi.
"Dan sekarang anak-anak muda, Anda bisa menjadi anak terpintar di ITB atau UI lalu melihat, 'Ya Tuhan, lihatlah anak dari Stanford ini jauh lebih pintar dari saya,'" sambungnya.
Ia pun berpesan supaya generasi muda dapat bijak dalam menggunakan media sosial. Langkah itu bisa dimulai dari mengatur pemakaian smartphone dan internet.
Andovi meyakini penggunaan internet yang bijak dapat membantu generasi muda, terutama dalam memahami bahwa media sosial dan internet bukan segalanya.
"Hidup kita saat ini tergantung seperti apa Anda menggunakan alat media sosial. Anda harus mengatur diri sendiri dalam penggunaan media sosial," ujar Andovi.
"Ini adalah alat. Anda harus menggunakannya dengan bijak. Dan Anda perlu menerapkan sistem untuk mengingatkan diri Anda sendiri bahwa ini, ponsel Anda, bukan lah segalanya," sambungnya.
Cerita Andovi Da Lopez itu disampaikan ketika PT Mowilex, didukung oleh Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) dan CNN Indonesia, menghadirkan Let Your True Colours Shine: Leadership Series.
Acara ini mengangkat tema ketangguhan (grit) dan kreativitas, mengajak semua generasi melihat tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh.
Mowilex menegaskan keberhasilan lahir dari keberanian menghadapi rintangan dan keyakinan untuk terus berkembang. Semangat ini telah menjadi bagian dari perjalanan Mowilex sejak didirikan oleh Maria Agustinus Agus Sasmito pada 1970.
CEO PT Mowilex Indonesia, Niko Safavi, menyampaikan bahwa kampanye Let Your True Colours Shine menjadi cara Mowilex merayakan warna dan kreativitas sebagai bahasa universal yang menginspirasi dan menyatukan.
"Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi setiap individu dari semua generasi untuk merangkul keunikan mereka, merayakan keberagaman, dan tetap relevan dengan semangat yang ingin disampaikan oleh Mowilex untuk let their true colours shine," ujar Niko dalam pernyataan resmi, Senin (10/2).
(frl/chri)