Alec Baldwin sendiri, diberitakan New York Post pada Selasa (4/3) masih berjuang untuk mengatasi trauma pascakejadian yang mengguncang mentalnya itu dan serentetan sidang kasus pembunuhan tak sengaja yang ia jalani.
Baldwin mengaku tidak pernah menarik pelatuk senjata api properti tersebut. Ia juga mengaku tidak mengetahui bahwa pistol tersebut berisi peluru tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alec Baldwin sempat didakwa dengan pembunuhan tak sengaja. Namun kasusnya dibatalkan pada Juli 2024 dengan alasan jaksa tidak menyerahkan bukti yang benar selama persidangan.
Dengan begitu, Alec Baldwin yang tak bisa bekerja sejak kasus Rust ini bebas dari dakwaan.
"Temuan pelanggaran dari negara bagian telah menyebabkan penundaan yang tidak perlu, dan tidak dapat dibawa lagi dalam persidangan juri," kata Hakim Sommer seperti diberitakan CNN.
"Penutupan terhadap prasangka diperlukan untuk menjamin integritas sistem peradilan dan administrasi peradilan yang efisien. Mosi Anda [pihak Baldwin] untuk memberhentikan dakwaan dikabulkan."
Namun pada Januari 2025, Baldwin mengajukan gugatan perdata terhadap jaksa dan penyidik kasus tersebut. Baldwin menyertakan tuduhan penuntutan jahat dan pencemaran nama baik selama kasus tersebut.
Baldwin juga menuding para tergugat dengan sengaja salah menangani bukti dalam kasus tersebut yang menyebabkan kematian sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting Rust.
Gugatan tersebut diajukan Baldwin pada 9 Januari 2025 dan menargetkan jaksa khusus Kari Morrissey, Jaksa Wilayah Santa Fe Mary Carmack-Altwies, serta Kantor Kejaksaan Distrik Yudisial ke-1, Dewan Komisaris Wilayah Santa Fe, dan penyelidik dari Kantor Sheriff Wilayah Santa Fe.
(end)