Kronologi Thom Yorke Bersuara soal Palestina, Berujung Blunder

CNN Indonesia
Rabu, 04 Jun 2025 17:10 WIB
Detail Thom Yorke Radiohead bersuara soal Palestina setelah lama bungkam, tapi malah berujung blunder dan tuai kritik.
Detail Thom Yorke Radiohead bersuara soal Palestina setelah lama bungkam, tapi malah berujung blunder dan tuai kritik. (Getty Images via AFP/Rich Fury)

Berujung blunder

Dalam pernyataan yang sama, Yorke kemudian menuliskan soal Palestina yang membuatnya blunder dan berujung tuai kritik banyak kalangan masyarakat.

"Sementara kehidupan kita berjalan seperti biasa, ribuan jiwa manusia tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya ini masih terus diusir dari bumi... untuk apa?" tulis Yorke.

"Pada saat yang sama, seruan Free Palestine yang tidak perlu ditanyakan lagi dan mengelilingi kita semua, tidak menjawab pertanyaan sederhana tentang alasan para sandera belum semuanya dikembalikan. Untuk alasan apa?"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa Hamas memilih tindakan yang benar-benar mengerikan pada 7 Oktober? Jawabannya jelas, dan saya yakin Hamas memilih bersembunyi di balik penderitaan warganya demi tujuan mereka sendiri," tulisnya.

Pernyataan Thom Yorke langsung dihujani kritik netizen. Mereka mengaku kecewa dengan pandangan tersebut, terutama terkait Palestina.

"Semua tidak dimulai 7 Oktober. Penting untuk mengetahui hal itu. Sangat mengecewakan melihatmu, orang yang saya kagumi, tapi tidak tahu soal itu," komentar netizen.

"Karma police, tangkap orang ini," komentar yang lain terhadap Thom Yorke, merujuk pada salah satu judul lagu Radiohead.

"Begitu banyak kata hanya untuk makin membuktikan hal yang sudah kami tahu. Kamu tidak percaya dan musikmu tidak ada artinya."

"Bagaimana caranya untuk benar-benar kecewa."



'Kedekatan' Radiohead dan Israel

Radiohead selama ini memang terkenal dekat dengan Israel. Mereka beberapa kali tampil di Israel selama bertahun-tahun, dan mereka diprotes karena bermain di sana pada 2017.

Sejarah band ini dengan Israel bermula dari single perdana mereka, "Creep", yang diputar luas di stasiun-stasiun radio Israel setelah awalnya gagal memberikan pengaruh di tempat lain.

Mereka tampil di Tel Aviv pada 2017, sebagai bentuk perlawanan terhadap kampanye pro-Palestina oleh gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Yorke juga menanggapi kritikan dari sutradara Inggris dan pendukung BDS Ken Loach, yang menulis opini untuk The Independent saat mendesak Radiohead untuk bergabung dalam boikot.

"Bermain di suatu negara tidak sama dengan mendukung pemerintah," kata Yorke.

"Kami telah tampil di Israel selama lebih dari 20 tahun melalui serangkaian pemerintahan, beberapa lebih liberal daripada yang lain."

"Seperti yang kami lakukan di Amerika. Kami tidak mendukung [perdana menteri Israel Benjamin] Netanyahu lebih dari [Donald] Trump, tetapi kami masih bermain di Amerika."

Di sisi lain, Jonny Greenwood, rekan satu band Yorke di Radiohead dan Smile, menikah dengan artis Israel yang vokal pro-IDF, Sharona Katan, dan ia telah berkolaborasi dengan musisi Israel Dudu Tassa beberapa kali.

Ketika membatalkan beberapa pertunjukan di Inggris awal bulan ini, mereka menyampaikan pernyataan, merujuk pada "ancaman yang dapat dipercaya" terhadap tempat pertunjukan, menggambarkan gerakan terhadap pertunjukan mereka sebagai "sensor."

Mereka juga membandingkan situasi itu dengan tuduhan yang saat ini dihadapi grup rap Belfast pro-Palestina, Kneecap. Penampilan grup itu pada pekan kedua Coachella tidak ditayangkan langsung setelah menyuarakan pro-Palestina pada pekan pertama.

Di sisi lain, Ed O'Brien dari Radiohead memiliki sejarah panjang dalam membuat pernyataan pro-Palestina.

(chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER