Jika ini sungguh ujung dari saga legendaris Tom Cruise, maka Mission: Impossible - The Final Reckoning mengakhirinya dengan sebuah perjalanan megah yang mendebarkan.
The Final Reckoning juga mempertegas reputasi M:I sebagai waralaba yang penuh dedikasi dan terus berusaha melampaui capaian mereka dalam menyajikan pengalaman sinematik terbaik di bioskop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film kedelapan Mission: Impossible ini tentu tidak lepas dari cela. Jika ingin ditelusuri, sebagian besar cela itu terpusat di satu jam pertama cerita.
Bagian awal cerita itu ditulis dengan cara yang kurang mulus karena subplot berlapis, penuh istilah teknis, dan disajikan dalam tempo yang begitu cepat.
Alur cerita yang begitu padat itu cukup melelahkan untuk dipahami, tetapi juga tidak dapat diabaikan begitu saja karena berkaitan dengan konflik cerita dan perjalanan Ethan Hunt berikutnya.
Namun, fase pembuka yang terasa seperti ajang memanaskan mesin itu perlahan terbayar ketika Ethan Hunt mulai berancang-ancang melakukan aksi gilanya.
Adegan laga ekstrem ini hadir sebagai suguhan utama Mission: Impossible - The Final Reckoning. Bahkan, saya merasa penonton bak diajak untuk menghiraukan plot yang berantakan pada bagian awal dan fokus menikmati akrobat gila Tom Cruise.
Bagi penonton yang manut dengan 'instruksi' ini, Final Reckoning dapat dipastikan sukses menjadi tontonan memuaskan. Tom Cruise lagi-lagi berhasil menghadirkan berbagai adegan pemicu adrenalin yang mendebarkan, tetapi juga penuh kebaruan.
Masih senapas dengan dedikasinya di film-film M:I terdahulu, Cruise kembali menembus batas wajar dengan menghadirkan adegan yang dianggap mustahil bagi banyak orang.
Beberapa adegan itu sudah muncul sekilas di trailer, seperti menyelam dan bergelantungan di pesawat sayap ganda. Dua adegan ekstrem itu ternyata jauh lebih memuaskan ketika disaksikan secara utuh di layar lebar.
Kegilaan Tom Cruise masih terbukti karena ia tidak hanya melakoni adegan itu sendiri. The Last True Movie Star itu juga mengeksplorasi setiap adegan, sehingga ketegangannya menjadi berlipat ganda.
(frl/chri)