Galau, Jatuh Cinta, dan 'Karaokean' di KOSTCON Jakarta 2025
KOSTCON Jakarta 2025 sesungguhnya menjadi kesempatan para pencinta drama Korea untuk bisa total menikmati lagu-lagu soundtrack yang selama ini mereka dengar dari layar kaca secara langsung dari sang penyanyi.
Para penyanyi yang kerap mengisi soundtrack memang sering datang ke Indonesia, tapi lagu-lagu tema drama hanya mendapatkan porsi kecil bahkan jarang dibawakan saat sang musisi konser di Indonesia.
Sehingga, acara ini memberikan kesempatan dan porsi yang lebih besar kepada penggemar untuk mendengarkan lebih banyak soundtrack drama langsung dari penyanyinya.
Festival musik soundtrack drama Korea lintas generasi ini berjalan cukup baik, meski memiliki beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas jika berencana dijadikan acara rutin.
Sebelum masuk ke isi acara yang berlangsung pada Sabtu (2/8), saya ingin mengapresiasi pemilihan Indonesia Arena sebagai venue KOSTCON Jakarta 2025.
Venue tersebut, dengan layout teranyar, membuat artis dan penonton sesungguhnya masih bisa merasakan keintiman segala kategori, termasuk penonton tribune untuk bisa menyaksikan idolanya di atas panggung.
Penonton pun bisa galau, jatuh cinta, atau mengingat kembali adegan-adegan ikonis dari drama favorit mereka dengan tenang, nyaman, fokus pada penampil, tanpa gerah dalam venue.
Penyelenggara, termasuk TMC Indonesia selaku promotor lokal konser, seperti cukup bijak dengan tidak memaksakan seluruh area tribune wajib terisi supaya acara tetap berjalan.
Acara pun dimulai setelah mundur sekitar 19 menit dari jadwal awal dengan Lee Mujin menyanyikan Ordinary Confession sebagai pembukaan yang manis dalam KOSTCON Jakarta 2025.
Ia pun lanjut menampilkan sederet single yang menjadi soundtrack drama, seperti Rain and You yang merupakan lagu pertamanya menjadi soundtrack drama, diikuti Rest, dan Sweet (OST. Business Proposal). Lee Mujin mengakhiri penampilannya dengan Episode.
Malam kemudian terasa sedikit galau saat Heize menampilkan sederet hitnya, seperti The Last, Can You See My Heart, dan Hold My Back.
Satu hal yang benar-benar menarik perhatian saya adalah meski lagu-lagu Heize banyak yang menceritakan patah hati, sang penyanyinya sendiri begitu bubbly dan ekspresif ketika menyapa fan serta menjawab pertanyaan dari host.
Ia berulang kali dengan senyum, dalam bahasa Indonesia, berterima kasih kepada penonton yang memberikan sambutan hangat di setiap penampilannya.
Heize juga tak ragu untuk aegyo meski tampak malu sendiri setelah melakukan itu, yang sesungguhnya membuat ia tampak lebih menggemaskan di atas panggung.
Selain sederet hit, Heize juga menyiapkan kejutan berupa album soundtrack Our Blues yang telah ia tanda tangani untuk penggemar. Ia mengambil beberapa waktu untuk berkeliling untuk melihat penggemar sebelum akhirnya memilih sendiri fan yang menarik perhatiannya.
Tak hanya memberikan album, ia juga yang berinisiatif untuk mengabadikan momen itu bersama fan di Indonesia. "Saranghae (aku cinta kalian)," tutur Heize saat merekam video bersama penggemar.
Penampilan lain yang benar-benar menarik perhatian saya adalah Soyou. Solois sekaligus lead vocalist SISTAR tersebut menampilkan profesionalitasnya dalam menghadapi permasalahan saat tampil di atas panggung.
Penyanyi bernama lengkap Kang Ji-hyun ini sesungguhnya mulai tampak tidak nyaman dengan earpiece-nya saat menyanyikan lagu kedua, No Sleep, hingga sempat ke belakang panggung sebelum melanjutkan penampilan.
Sayangnya, permasalahan itu belum terselesaikan hingga ia seperti benar-benar tidak tahan dan melepas earpiece saat menampilkan lagu ketiga, Once More.
Penyanyi yang debut sejak Juni 2010 itu membuktikan profesionalitasnya dengan tetap menyanyi secara langsung tanpa earpiece dan menyanyikan nada-nada tinggi dari soundtrack Empress Ki itu dengan mulus.
Dalam situasi itu, earpiece yang menjuntai di telinga, ia dengan amat baik lanjut menyanyikan Good to be with You dari When the Camellia Blooms. Soyou juga mendengarkan permintaan spontan dari fan untuk ia nyanyikan.
Soyou menyanyikan sedikit potongan dari lagu grupnya, SISTAR, yakni Push Push dan Touch My Body.
Kala semakin larut, malam semakin panas dengan empat musisi sudah lebih dari satu dekade dikenal lewat begitu banyak lagunya sebagai original soundtrack drama Korea, yakni Chen EXO, K.Will, Kim Bum-soo, dan LYn.
Chen mengawali penampilannya dengan begitu asik lewat single Fall in Love Again, dan diikuti sederet soundtrack yang bak jadi anthem pencinta drama Korea, yakni Best Luck serta Everytime.
Begitu pula dengan K.Will yang untuk pertama kalinya ke Indonesia dan membuka penampilannya dengan hitnya, Love Blossom dan Talk Love yang begitu dicintai penggemar drama Korea.
Meski mengisi banyak soundtrack, solois bernama lengkap Kim Hyung-soo ini tahu bahwa ada satu lagu yang benar-benar dinantikan penggemar walau bukan lagu tema drama Korea, yakni Please Don't....
Lagu tersebut memang bukan OST drama, melainkan drama itu sendiri. Please Don't... sudah memberikan kejutan kepada pendengar dan penonton video klipnya saat dirilis pada 2011 dan mendadak viral lagi tahun lalu.
Situasi itu, didorong fan yang juga bertahun-tahun meminta kelanjutan kisah, membuat K.Will akhirnya merilis 'season 2'nya, No Sad Song for My Broken Heart, pada 2024. Sayangnya, lagu itu tak dinyanyikan bersamaan di Indonesia.
Setelah K.Will, para dedengkot OST drama Korea pun muncul, salah satunya adalah Kim Bum-soo. Dari seluruh penampilannya, saya amat terpukau kala Kim Bum-soo menyanyikan I Miss You (보고 싶다).
Lagu tersebut semakin memperkuat anggapan bahwa soundtrack drama Korea memang pemersatu segala fandom dan generasi.
I Miss You pertama kali dirilis pada 2002 dan menjadi soundtrack drama menguras air mata, Stairway to Heaven. Lagu itu juga sempat dinyanyikan ulang sang aktor, Kwon Sang-woo.
Lagu yang sudah berusia 23 tahun itu pada akhir pekan lalu dinyanyikan dengan lancar oleh penonton di venue, baik yang masih remaja, dewasa, perempuan, laki-laki, dan ragam fandom.
Lanjut ke sebelah...