Bang Madun Cerita Alasan Ikut Turun Demo DPR 25 Agustus
Komedian yang juga konten kreator, Bang Madun, mengisahkan alasannya untuk turun ke jalan ikut aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR Senayan pada Senin (25/8).
Pebisnis kuliner yang juga dikenal sebagai Nyak Kopsah itu sempat viral saat mengunggah gayanya ikut turun demonstrasi di akun Instagram miliknya pada Senin (25/8).
Lewat sejumlah unggahan, Madun terlihat berada di depan kompleks parlemen, bergaya, memberikan semangat, sekaligus membagi-bagikan makanan. CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Madun untuk mengutip unggahan tersebut.
Dalam acara Rumpi No Secret Trans TV pada Rabu (27/8), Madun mengatakan nalurinya sebagai orang tua menggerakkan dirinya untuk ikut turun karena mengetahui peserta demo akan banyak diisi oleh anak muda.
"Kayak perasaan nih, gue kayak hati 'gue nih yang ingin berangkat' begitu. Karena, gue tahu nih kalau demo pasti anak muda... 'Gue mau berangkat, kayak ini geragas gue, gue ingin ke sana'," kata Madun.
"Biar dia pada adem pikirannya. Kan kita ademin kayak orang tua," jelasnya.
"Terus di sana diterima tuh sama polisi, gue selamat datang sih... Emang tujuan kita buat merangkul anak muda biar jangan panas dulu nih," kata Madun.
Seperti diberitakan detikHot pada Kamis (28/8), Madun juga menyampaikan sejumlah masukan kepada para selebritas yang berhasil menjadi anggota DPR, terutama setelah aksi para anggota dewan yang menuai kecaman berupa joget di sela rapat MPR.
Joget para anggota dewan tersebut kemudian menuai kecaman publik karena dianggap tidak peka terhadap kesulitan yang dialami masyarakat, terutama setelah diumumkan kenaikan gaji dan tunjangan untuk anggota dewan.
"Makanya nih kayak artis yang sudah dipilih jadi wakil rakyat, lu tolong-tolong, lu kalau dikomen sama netizen itu baik-baikin, jangan malahan lu joget-joget. Orang lagi lapar... Lah lu joget-joget enak banget," kata Madun.
Sementara itu, massa mahasiswa yang melakukan demo 25 Agustus di depan Gerbang Pancasila, DPR, menyerukan pembubaran lembaga tersebut. Massa yang melakukan aksi di lokasi ini mengaku berasal dari Unindra.
Massa menyinggung sejumlah tunjangan yang diterima DPR. Menurut mereka, tunjangan anak dan istri DPR tak seharusnya dibayar negara. Tuntutan lainnya, massa juga mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
Demo 25 Agustus di depan Gedung DPR juga sempat berlangsung ricuh. Sebanyak 1.250 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi bentrok dengan massa yang turun ke jalan.
(end)