Siap Tuntut Merah Putih One for All, Junaid Miran Minta Bantuan Publik

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 16:35 WIB
Animator dan digital artis independen asal Pakistan membutuhkan dukungan dari publik untuk bisa menuntut kreator Merah Putih One for All.
Animator dan digital artis independen asal Pakistan membutuhkan dukungan dari publik untuk bisa menuntut kreator Merah Putih One for All. (via YouTube Perfiki TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Animator dan digital artis independen asal Pakistan, Junaid Miran, mengatakan dirinya siap menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One for All.

Namun untuk melakukan rencana tersebut, Miran mengatakan dirinya membutuhkan dukungan dari publik, terutama untuk memenuhi kebutuhan logistik dan biaya perkara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sungguh, aku berharap mengatakan aku akan menuntut mereka semudah melangkah ke ruang sidang. Kenyataannya enggak begitu," kata Miran dalam video yang diunggah di YouTube pada Senin (1/9).

"Tuntutan hukum di negara lain, butuh banyak biaya. Biaya pengacara, administrasi, perjalanan, semuanya memerlukan banyak uang dan aku enggak punya itu," lanjutnya.

Miran mengakui dirinya hanyalah seniman independen yang tak bernaung di bawah studio besar. Dirinya juga hanya memiliki sumber pendapatan dari penjualan karyanya yang dijual secara mandiri.

Maka dari itu, Junaid Miran meminta bantuan kepada netizen untuk membeli karyanya sehingga dirinya bisa memiliki cukup modal untuk membiayai seluruh perkara tersebut.

Junaid Miran mengatakan dirinya sudah menyiapkan karya khusus untuk penggalangan dana ini. Ada 10 karya yang bisa dibeli oleh netizen di laman Patreon seharga sekitar US$5 atau setara Rp82.214 (US$1=Rp16.442).

Dalam laman tersebut, Miran sudah menyiapkan 10 fail beresolusi 6K yang tampaknya sudah disesuaikan dengan tema khusus, yakni budaya Indonesia dan merah putih.

Junaid Miran memastikan bahwa bila netizen membeli karya tersebut, dirinya tidak akan menagih royalti apa pun bila karakter dan karya khusus ini digunakan kembali untuk mendulang untung.

"Kali ini aku secara pribadi meminta setiap orang yang menonton video ini, tolong sumbangkan US$5 dengan membeli paket karya seni ini. Cuma US$5 dari kamu, itu saja yang dibutuhkan," kata Miran.

"Inilah kesempatan kalian untuk mengubah kata-kata itu jadi tindakan. Aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan. Aku sudah menyiapkan berkas perkaranya. Aku sudah mengalahkan rasa takutku. Aku sudah menurunkan harga karyaku semurah mungkin," kata Miran.

"Sekarang bola ada di pihak kalian. Terserah kalian semua untuk membuktikan apakah perjuangan ini benar-benar bisa terjadi," katanya.

"Aku ingin kalian tahu apa yang dipertaruhkan di sini. Jika kita mencapai target dana jumlah spesifik untuk biaya hukum, maka ku janji akan menjalani ini sampai tuntas," lanjutnya.

"Aku akan menyewa pengacara, mengajukan tuntutan, hadir di pengadilan untuk membela yang benar. Aku akan melakukannya dengan semua kekuatan dan tekad yang kalian berikan lewat dukungan kalian."

"Dan aku akan melakukannya dengan keyakinan bahwa aku enggak sendirian, bahwa seluruh komunitas ini berdiri di belakangku dan percaya kepadaku."

Miran sebelumnya muncul di tengah polemik film Merah Putih: One for All. Ia mengklaim film animasi tersebut memakai aset karakter ciptaannya tanpa izin.

"Saya seniman yang membuat semua karakter ini. Jadi, apakah saya dibayar dan mendapat kredit atau tidak?" ujar Miran di kolom komentar YouTube akun Dibalik Mindplace pada Minggu (10/8).

[Gambas:Video CNN]

Komentar itu kemudian viral hingga mendapatkan balasan dari netizen. Mereka terkejut karena tiba-tiba animator yang menggarap karakter 3D itu muncul dan ikut menyoroti Merah Putih.

Sutradara dan produser eksekutif film Merah Putih: One for All, Endiarto, sebelumnya menjawab tudingan netizen bahwa film animasi tersebut mengambil banyak aset dari studio animasi 3D luar negeri.

Ia menegaskan visual yang muncul dalam Merah Putih: One for All itu merupakan hasil kerja para animator yang terlibat. Endiarto bahkan menilai kemiripan dengan bukti-bukti yang diungkapkan netizen adalah hal wajar di dunia kreatif.

"Sebuah film animasi itu ada kebebasan gaya. Di situ kita bisa dapatkan interpretasi dari keahlian animator, lalu diformulasikan dalam bentuk visual," ujarnya pada Senin (11/8).

CNNIndonesia.com sudah menghubungi Endiarto untuk meminta tanggapannya terkait rencana Junaid Miran tersebut, tapi belum mendapatkan respons.

[Gambas:Youtube]



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER