Dukungan dan doa terhadap Indonesia tidak hanya datang dari artis hingga seniman luar negeri, tetapi juga dari karakter kartun ikonis Malaysia Upin dan Ipin.
Kedua karakter utama serial animasi Upin & Ipin itu menyampaikan dukungan dan doa melalui unggahan media sosial. Duo bocah botak itu mendoakan masyarakat Indonesia selamat dan aman, serta bisa kembali pulih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga teman-teman di Indonesia selamat dan aman. Mari kita doakan agar Indonesia segera pulih," tulis @upinpinofficial via Instagram pada Selasa (2/9).
Ucapan doa itu disertai dengan gambar yang menampilkan Upin, Ipin, serta karakter Susanti yang notabene warga negara Indonesia.
Upin dan Ipin terlihat berduka, hingga Ipin tampak duduk bersimpuh dengan raut wajah yang sedih. Di samping mereka, Susanti yang merupakan teman sekolah Upin dan Ipin terlihat menangis.
Gambar itu turut bertuliskan kalimat "Semoga Indonesia Segera Pulih", tagar #UpinIpinDoaBuatIndonesia dan #IndonesiaSegeraPulih, hingga logo Les' Copaque selaku rumah produksi Upin & Ipin.
Ehsan yang juga merupakan teman Upin dan Ipin juga turut memberikan doa bagi Indonesia melalui kolom komentar unggahan tersebut.
"Semoga aman ya semua di Indonesia," tulis Ehsan.
Unggahan itu dibanjiri komentar yang sebagian besar datang dari netizen Indonesia. Warga Indonesia ramai-ramai mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan.
Banyak yang meminta Susanti tetap di Malaysia dalam keadaan baik selagi menunggu situasi di Indonesia kembali kondusif.
"Tolong kasih tahu Susanti enggak usah pulang dulu ke Indonesia," tulis netizen.
"Upin Ipin makasih, Susanti jangan pulang ke Indonesia dulu ya, biar saja kakak-abang yg di Indonesia bersuara kamu tetap aman ya," tulis yang lain.
"Jaga Susanti ya, jangan sampai balik ke Indonesia," kata warganet.
"Susanti baik-baik kau di sana ya, jangan pulang dulu. Bila sudah aman, ajak lah kawan-kawan main dekat sini," tutur warganet.
Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia bermula dari protes kebijakan tunjangan bagi anggota DPR, ditambah dengan sikap dan pernyataan anggota dewan yang dianggap tidak peka terhadap situasi rakyat Indonesia yang terhimpit ekonomi.
Tewasnya Affan Kurniawan kemudian membuat berbagai kelompok sipil menuntut reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi kematian Affan, tidak ada kriminalisasi demonstran, transparansi anggaran untuk anggota dewan, pemeriksaan anggota dewan yang bermasalah, pemecatan kepada kader partai yang tidak etis, dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.
Selain itu ada juga tuntutan untuk pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian tindakan represif oleh kepolisian dan penaatan SOP pengendalian massa, transparansi proses hukum terhadap pelanggaran HAM, hingga menuntut setop campur tangan militer dalam keamanan, dan upah layak untuk butuh serta pencegahan PHK massal.
Namun aksi ini dimanfaatkan sejumlah massa tak dikenal untuk memicu kerusuhan dan perusakan bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota.
Presiden Prabowo pada 29 Agustus 2025 memberikan sejumlah pernyataan, mulai dari mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara damai, pelaku anarkisme dan penjarahan bisa ditindak tegas, meminta polisi dan tentara melindungi masyarakat, transparansi pelanggaran oleh polisi.
Kemudian ada penonaktifan anggota dewan yang membuat pernyataan keliru, pimpinan DPR mencabut tunjangan anggota dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri, pimpinan DPR akan mengundang tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk berdialog, serta meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga persatuan.
Tak lama kemudian, sejumlah anggota dewan dinonaktifkan sebagai anggota DPR oleh partai setelah dianggap membuat masyarakat marah dengan pernyataan mereka, yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem, Uya Kuya dan Eko Patrio dari PAN, dan Adies Kadir dari Golkar.
(frl/chri)