BoBoiBoy Ikut Upin Ipin Doakan Indonesia: Semoga Lekas Sembuh
BoBoiBoy jadi salah satu karakter animasi Malaysia yang turut mendoakan Indonesia setelah situasi belakangan ini menyorot perhatian dunia. Rangkaian demo berlangsung sejak 25 Agustus menyerukan kritik kebijakan pemerintah dan DPR.
Karakter animasi negara tetangga ini berdoa supaya situasi Indonesia membaik dan kembali aman lewat unggahan terbarunya di media sosial, Selasa (2/9).
"Sama-sama kita doakan semoga negara jiran kita, Indonesia kembali aman, damai, dan sejahtera," tulis BoBoiBoy di X atau Twitter. "Semoga lekas sembuh Indonesia."
Selain BoBoiBoy, Upin dan Ipin juga mengunggah doa serta harapan yang baik bagi Indonesia. Animasi Malaysia itu turut menampilkan karakter Susanti, teman Upin dan Ipin yang berasal dari Indonesia.
"Semoga teman-teman di Indonesia selamat dan aman. Mari kita doakan agar Indonesia segera pulih," tulis @upinpinofficial via Instagram pada Selasa (2/9).
Doa tersebut semakin memperkuat hubungan industri animasi Asia Tenggara yang belakangan semakin tampak menguat.
Selain melalui karakter animasi, dukungan negara tetangga kepada Indonesia juga terjalin dari mereka ramai-ramai memesan makanan dan memberikannya kepada pengemudi ojek online (ojol).
Situasi itu terjadi setelah gelombang demonstrasi muncul di berbagai wilayah Indonesia. Semua bermula dari protes kebijakan tunjangan bagi anggota DPR, ditambah dengan sikap dan pernyataan anggota dewan yang dianggap tidak peka terhadap situasi rakyat Indonesia yang terhimpit ekonomi.
Tewasnya Affan Kurniawan pada Kamis (28/8) membuat gerakan itu semakin berkembang ke banyak daerah Indonesia. Berbagai kelompok sipil menuntut reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi kematian Affan, tidak ada kriminalisasi demonstran.
Massa juga meminta transparansi anggaran untuk anggota dewan, pemeriksaan anggota dewan yang bermasalah, pemecatan kepada kader partai yang tidak etis, dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil.
Selain itu, ada juga tuntutan untuk pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian tindakan represif oleh kepolisian dan penaatan SOP pengendalian massa, transparansi proses hukum terhadap pelanggaran HAM.
Tuntutan lainnya adalah seruan setop campur tangan militer dalam keamanan, dan upah layak untuk butuh serta pencegahan PHK massal.
Namun, aksi-aksi tersebut dimanfaatkan sejumlah massa tak dikenal untuk memicu kerusuhan dan perusakan bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota.
(chri)