Kritikus Kurang Terpukau dengan The Conjuring Last Rites

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 20:15 WIB
Sebagai penutup, The Conjuring Last Rites mendapatkan tanggapan beragam dari para kritikus.
Sebagai penutup, The Conjuring Last Rites mendapatkan tanggapan beragam dari para kritikus. (New Line Cinema via Warner Bros.)
Jakarta, CNN Indonesia --

The Conjuring Last Rites kembali menghadirkan pengalaman horor Ed dan Lorraine Warren dalam menghadapi teror dari makhluk gaib. Film ke-12 saga The Conjuring Universe ini juga jadi penutup dari saga yang sudah dimulai sejak 2013.

Sebagai penutup, The Conjuring Last Rites mendapatkan tanggapan beragam dari para kritikus yang dikumpulkan dalam laman Rotten Tomatoes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini mendapatkan nilai Tomatometer sebesar 56 persen dari ulasan 147 kritikus. Nilai tersebut tidak jauh berbeda dari pendahulunya, The Conjuring The Devil Made Me Do It (2023) yang mendapatkan 55 persen.

Menurut para kritikus, cerita yang disajikan oleh The Conjuring Last Rites ini tidak sanggup membawa kritikus pada pemahaman yang sama, ada yang menilai seperti drama keluarga, tapi ada yang menganggap kembali ke cerita dasar saga ini.

Namun sebagian kritikus lainnya juga menganggap durasi The Conjuring Last Rites yang lebih dari dua jam juga menjadi hal yang menurunkan nilai dari film ini.

"Last Rites digarap oleh Michael Chaves, sutradara yang sama seperti yang sebelumnya, tapi mengembalikan serial ini ke hal yang terbaik, yakni menangani rumah yang dihuni makhluk gaib," kata Alison Willmore dari New York Magazine atau Vulture.

"Ini sungguh perpaduan yang menyenangkan antara ketakutan dan kekhawatiran, film ini sebagian besar membenarkan durasi tayang yang panjang dengan kengerian yang efektif dan nuansa perpisahan," kata Helen O'Hara dari Empire Magazine.

"Saat ini, film ini merupakan penutup yang mengecewakan. Lebih mirip drama keluarga yang eksentrik daripada film yang benar-benar menegangkan," kata Beatrice Loayza dari New York Times.

"Alur ceritanya berakhir di jalur yang salah dan taruhannya tampak lebih sederhana dibanding sebelumnya, padahal durasinya membengkak," kata J. Kim Murphy dari Variety.

Murphy bahkan berpendapat bahwa The Conjuring Universe mencapai titik terendahnya pada Last Rites dan beranggapan bahwa kisah keluarga Warren sudah tidak lagi relevan.

"Farmiga dan Wilson belum kehilangan daya tarik mereka, dan dengan chemistry yang santai, mereka menjadi sepasang teman yang menarik," kata Frank Scheck dari The Hollywood Reporter.

"Namun, semuanya terasa usang sekarang, dengan sutradara yang kembali, Michael Chaves, gagal menghadirkan kesegaran atau vitalitas dalam prosesnya."

Meski begitu, The Conjuring Last Rites masih mendapatkan sambutan hangat dari para penonton dengan nilai Popcornmeter sebesar 79 persen dari penilaian lebih dari 2.500 akun.

[Gambas:Video CNN]

Sejauh ini The Conjuring (2013) menjadi saga waralaba ini dengan nilai kritikus terbaik, yakni mencapai 88 persen, dan diikuti dengan The Conjuring 2 (2016) dengan skor 80 persen.

Kemudian ada The Nun (2018) yang menjadi saga The Conjuring Universe dengan nilai kritikus terendah, yakni 24 persen, dan diikuti dengan Annabelle (2014) dengan skor 29 persen.

The Conjuring: Last Rites akan mengisahkan usaha terakhir Ed dan Lorraine Warren dalam membantu keluarga yang diteror kuasa jahat, sekaligus menghadapi teror yang selama ini mengintai pasangan tersebut.

Sebagai final chapter, The Conjuring: Last Rites juga menyimpan kado manis untuk para penggemar mereka yang sudah mengikuti kisah waralaba film horor terlaris di dunia itu hingga saat ini.

The Conjuring: Last Rites ditujukan untuk penonton 17 tahun ke atas dan bisa disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 September 2025.

[Gambas:Youtube]

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER