Pimpinan HYBE Bang Si-hyuk dilarang keluar atau meninggalkan Korea Selatan buntut penyelidikan dugaan penipuan IPO. Periode waktu larangan atau detail lebih lanjut tidak diungkapkan.
Menurut polisi, larangan bepergian diberlakukan segera setelah Bang Si-hyuk kembali dari perjalanan bisnis di Amerika Serikat pada 11 Agustus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Divisi Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Metropolitan Seoul memberlakukan larangan perjalanan ke luar negeri terhadap Bang Si-hyuk atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Layanan Investasi Keuangan dan Pasar Modal.
Korea JoongAng Daily pada Rabu (1/10) memberitakan Bang Si-hyuk dituduh menyesatkan investor HYBE, termasuk perusahaan modal ventura, pada 2019 dengan mengklaim perusahaan tersebut tidak memiliki rencana untuk go public.
Ia kemudian diduga mengatur perusahaan bertujuan khusus (SPC), yang dibentuk dana ekuitas swasta para eksekutif HYBE, untuk membeli saham para investor tersebut.
Karena meyakini tidak ada rencana penawaran umum perdana (IPO), para investor menjual kepemilikan mereka. Namun kenyataannya, HYBE sudah mempersiapkan IPO pada saat itu, menurut tuduhan.
Setelah proses IPO, SPC menjual saham yang diperoleh. Bang dilaporkan menerima 30 persen keuntungan berdasarkan kesepakatan rahasia yang telah diatur sebelumnya dengan SPC, yang akhirnya mengantongi sekitar 190 miliar won.
Terkait kasus ini, polisi menggerebek Bursa Efek Korea di Distrik Yeongdeungpo, Seoul Barat pada 30 Juni, dan mengamankan dokumen terkait tinjauan IPO HYBE.
Pada 24 Juli, mereka juga menggeledah kantor pusat HYBE di Distrik Yongsan, Seoul pusat.
Bang Si-hyuk juga sudah diperiksa dua kali sebagai tersangka, yakni pada 15 September dan 22 September.
Tim hukum Bang Si-hyuk menyatakan bahwa semua hukum dan peraturan telah dipatuhi selama proses IPO perusahaan dan tidak ada masalah hukum.
Dalam pemeriksaan pertama, Bang Si-hyuk juga sudah menyatakan permintaan maaf atas tindakannya yang menimbulkan kekhawatiran. Ia juga menegaskan akan menjalani pemeriksaan dengan sungguh-sungguh.
"Saya minta maaf atas tindakan saya yang menimbulkan kekhawatiran," ujar Bang Si-hyuk seperti diberitakan Kantor Berita Yonhap pada Senin (15/9).
"Saya akan menjalani penyelidikan dengan sungguh-sungguh."
(chri)