"Ingin menunjukkan bahwa Ruben sekarang lagi dalam keadaan yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga akhirnya ada tunggakan-tunggakan atau ada debt collector yang mencari-cari dia sampai ke rumah kediaman Sarwendah," lanjutnya.
"Kalau memang orang yang datang itu salah alamat, kita tinggal bilang, 'Kamu salah alamat karena yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban adalah orang lain, bukan saya'. Sesederhana itu kan? Nah, kenapa kok menjadi suatu hal yang besar yang kemudian harus disampaikan ke ranah publik? Ini yang juga menjadi pertanyaan bagi saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurut Minola, ada isu yang lebih besar dibanding ditagih utang, yakni hak Ruben Onsu sebagai ayah yang disebutnya tidak ditunaikan Sarwendah sesuai dengan kesepakatan saat berpisah.
Kata Minola, sudah dua bulan semenjak Ruben Onsu pulang umrah, presenter tersebut belum diberi akses bertemu anak-anaknya. Padahal dalam kesepakatan, Ruben berhak bertemu anak-anaknya 2-3 hari dalam sepekan.
Di sisi lain, Minola juga menyebut bahwa Ruben masih menunaikan tanggung jawabnya kepada anak-anak, yakni memberikan nafkah bulanan dengan nominal hingga ratusan juta rupiah.
"Dari mulai perceraian di bulan September 2024, Ruben tiap bulan itu memberikan biaya kepada S senilai Rp242.629.000. Boleh diambil. Ini hasil chatting-an. Sudah bercerai ini posisinya. Apa kira-kira untuk cicilan mobil Ruben enggak mau bertanggung jawab? Ini sudah bercerai loh," kata Minola.
"Mana masalah yang lebih besar? Debt collector datang yang belum pada waktunya dan cukup dijawab seperti yang saya sampaikan, atau seorang ibu yang mengajarkan anaknya bertemu dengan ayahnya?" lanjutnya.
"Sementara ayah masih bertanggung jawab untuk seluruh kehidupan keluarga itu. Termasuk uang plastik sampah rumahnya yang berjumlah Rp5,2 juta per bulan," papar Minola Sebayang.
(end)