Nasib Crayon Shin-chan dan aespa Menggantung Imbas China vs Jepang
Industri hiburan terdampak dari perseteruan China dan Jepang soal Taiwan. Mulai dari perfilman, selebriti, hingga musik mulai terseret dalam perang kata-kata kedua negara tersebut beberapa hari terakhir.
Dua anime Jepang batal rilis dan tayang di China. Lembaga penyiaran pemerintah China mengumumkan Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers dan Cells at Work! tak akan diputar di negara mereka.
CCTV melaporkan para distributor menunda penayangan dengan mempertimbangkan performa pasar film Jepang dan perasaan penonton China.
Mereka juga menambahkan perusahaan akan mengikuti aturan pasar dan menghargai pilihan penonton dengan menunda penayangan.
Petisi batalkan aespa di Jepang
Sementara itu, warga Jepang menolak penampilan girl group Kpop aespa di acara musik akhir tahun mereka. Hal itu dikarenakan aespa memiliki satu member asal Harbin, China, yakni Ningning.
Korea Times pada Kamis (20/11) memberitakan beredar petisi yang telah ditandatangani lebih dari 70 ribu tanda tangan dalam dua hari mendesak NHK membatalkan jadwal penampilan aespa di Kohaku Uta Gassen.
Lihat Juga : |
Petisi itu mengklaim "Kohaku Uta Gassen adalah acara resmi penting di Jepang," dan memperingatkan "menoleransi pernyataan atau tindakan yang tidak memiliki kesadaran sejarah tidak hanya akan merusak citra internasional Jepang tetapi juga menyebabkan penderitaan bagi para korban bom atom Hiroshima."
Peringatan itu merujuk pada permasalahan yang terjadi pada 2022. Ningning mendapat kecaman warga Jepang setelah mengunggah lighting yang memancarkan pencahayaan seperti awan jamur bom atom.
Tiga tahun lalu, tidak ada petisi atau kecaman resmi terhadap Ningning. Namun, hal tersebut kini disinggung kembali ketika hubungan diplomasi Jepang dan China kembali memanas dan berdampak ke banyak sektor.
China tolak konser musisi Jepang
Situasi terhadap aespa muncul setelah beberapa konser dengan musisi Jepang di kota-kota besar China tiba-tiba dibatalkan pekan ini karena meningkatnya ketegangan diplomatik antara Beijing dan Tokyo.
Salah satunya adalah musisi jazz Jepang Yoshio Suzuki dan bandnya sedang soundcheck untuk tampil di Beijing tiba-tiba didatangi polisi berpakaian preman pada Kamis (20/11) sore.