Pamor Pangeran Harry dan Meghan Markle disebut kini telah pudar di mata Hollywood, lima tahun setelah mereka memisahkan diri dari Kerajaan Inggris dengan penuh drama.
Kondisi tersebut, disebut pengamat kerajaan, akan menjadi masalah baru bagi pasangan itu karena mereka sudah merasakan kenyamanan di tengah sorotan media dan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daya tarik bintang mereka memudar," ujar Kinsey Schofield, pembawa acara Kinsey Schofield Unfiltered di YouTube, kepada Fox News Digital dan diberitakan New York Post pada Sabtu (6/12).
"Itu akan membuat mereka frustrasi karena mereka telah merasakan sensasi dopamin dari pemujaan. Keyakinan mereka untuk meninggalkan keluarga kerajaan berakar pada popularitas yang mereka rasakan," katanya.
"Mereka akan terus berekspansi karena mereka perlu menghasilkan uang, tetapi ambisi komersial Meghan berbenturan dengan keinginan Harry untuk membangun kembali hubungan kerajaan."
"Selama dia menggunakan gelarnya untuk bisnis, keluarga kerajaan akan menjaga jarak," Schofield memperingatkan. "Dan selama keluarga menjaga jarak itu, popularitas Harry akan terus merosot."
Sejumlah sumber dalam mengatakan kepada People bahwa Meghan Markle tak mau ambil pusing dengan penilaian miring terhadap mereka. Namun berbeda dengan Harry yang menanggapi kritikan tersebut sebagai serangan dan lebih protektif terhadap istrinya.
"Meghan sering kali secara halus menanggapi kritik tertentu dalam wawancara," kata Schofield. "Ia benar-benar menyadarinya. Meghan adalah orang yang lebih bersemangat menanggapi setiap rumor atau cerita negatif. Ia menegaskan hal itu dalam wawancara Oprah."
"Harry justru sebaliknya," lanjut Schofield. "Ia dibesarkan dengan paradigma 'jangan pernah mengeluh, jangan pernah menjelaskan.' Perbedaan yang sebenarnya adalah Meghan tidak secara aktif mencari umpan balik negatif, sementara Harry tidak bisa menahan diri."
"Harry membacanya, mencarinya, dan itu menyakitinya. Salah satu alasan mereka berkampanye melawan media sosial adalah karena apa yang mereka baca tentang diri mereka sendiri di sana."
Meski Pangeran Harry berkeinginan untuk rujuk dengan keluarga Kerajaan Inggris, keingian itu tidak akan mudah terwujud. Walaupun, Harry sudah bertemu dengan ayahnya, Raja Charles III.
Pada September 2025, menurut sumber dari dalam Istana Kerajaan Inggris, Raja tidak akan bisa menerima mereka yang bermain dua kaki, di dalam dan di luar Istana.
"Raja adalah pria yang pemaaf, tetapi sangat tegas dalam menegakkan keputusan mendiang ibunya bahwa tidak boleh ada anggota keluarga kerajaan yang 'separuh masuk, separuh keluar'," kata sumber kepada Daily Mail seperti diberitakan Page Six pada Minggu (21/9).
Pernyataan tersebut menanggapi sejumlah berita yang menyebut bahwa perjalanan Harry selama empat hari di Inggris termasuk bertemu ayahnya adalah modal pekerjaan baru bagi adik Pangeran William itu.
Dengan modal tersebut, Pangeran Harry dinilai bisa kembali menjalankan tugas-tugas kerajaan sembari tinggal di Amerika Serikat bersama keluarganya, seperti yang selama ini didambakan.
"Siapa pun yang berada di balik [keluarga Sussex] tampaknya telah salah mengira sesi teh singkat dan makan kue sebagai Perjanjian Versailles," kata sumber tersebut.
(end)