Mama, My Love At First Sight

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 11:17 WIB
Aku (awalnya) benci mama. Tapi begitu membaca buku harian mama, aku langsung jatuh cinta padanya. #KompetisiDearMom
Ilustrasi (Thinkstock/Fuse)
Depok, CNN Indonesia -- Aku benci mama!

Mengapa mama harus selalu ikut campur urusanku? Aku kan sudah besar. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Mama nggak tahu apa-apa tapi mengapa mama bersikap seakan-akan dia mengerti aku.

Ah, andai saja aku memiliki mama seperti A yang baik dan pengertian. Pasti aku bisa merasakan yang namanya "Rumahku Istanaku" bukannya ngedumel sendiri seperti ini.

Kamarku, ya, aku harus ke kamar. Aku nggak mau dengar lagi omelan dan teriakan mama yang berisik itu. Mama yang sok tahu. Mama yang... Hey, buku itu! Buku berwarna abu-abu yang lusuh. Mama pernah menunjukkannya padaku, katanya itu buku hariannya. Apa ya yang ia torehkan didalamnya, aku penasaran...

"Heran memang... Menikah saja belum tapi sudah repot-repot buatin nama si kecil.
Semoga tidak berubah.. Nama si kecil bila wanita adalah 'Holy Mercy Pangestu'
Saat itu tanggal 27 September 1997
'Anugerah yang direstui oleh Tuhan dan suci'"

"Benar-benar di luar pikiran manusia. Menikah hanya dengan modal... Doa. Bagaimana tidak, marriage tinggal 3 minggu lagi tapi uang yang diharapkan tak kunjung datang..."

"Berkat itu pun datang tepat pada waktunya. Dan kini... 19 Pebruari 1998 puku 16.00 teng..
Upacara pemberkatan pernikahan kudus pun berlangsung..."

"Jumat, 23 April 1999 -- kira-kira pukul 17.00 lahirlah anak pertama kita... Ardi Margi Tirza Aprilia
Begitulah nama bagi anak kita.

Kelahirannya mempunyai kesan tersendiri... Ada rasa takut, rasa sakit, rasa kuatir, rasa jengkel, rasa capek, plong dan bahagia.
Untuk pertama kali tidur-bangun-tidur-bangun menikmati senyum si kecil... Merasakan pegal-pegal, ngantuk, beratnya jadi ibu... Tapi bahagia...
Anak... Tanggung jawab yang diberikan Tuhan bagi kita.
Dik Tirza, harapan kami orang tua semoga engkau menjadi anak yang manis, hormat pada orang tua, takut pada Tuhan, cinta sesama, dan lain-lain yang baik-baik..."

Mama.....
Mama.....

Sebesar itukah kasihmu kepadaku? Kepadaku yang sering melukaimu?
Betapa hebat dirimu, ma...
Karena seberapa besar cacat cela yang ada padaku, kasihmu tak pernah berhenti mengalir untukku
Aku mungkin tidak bisa membalas sebesar itu
Tapi ma, terima kasih...
Terima kasih...
I love you much, my love at first sight... Mama. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER