Mamak

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 09:58 WIB
Mendengar sebutan mamak, aku suka senyum sekaligus rindu, membayangkan wajahnya, membayangkan kebiasaannya. #KompetisiDearMom
Ilustrasi (Thinkstock/MIXA next)
Semarang, CNN Indonesia -- Aku percaya di mana pun kita dilahirkan, Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk kita. Tak peduli bagaimana pun pribadi ibu yang melahirkan kita, dan dari latar belakang bagaimana pun Ia.

Yang jelas Tuhan tak pernah lalai dalam pekerjaanNya dalam menitipkan anak-anaknya. Mungkin ibu di dunia dalam menyampaikan kasih sayangnya kepada anaknya berbeda-beda caranya. Tetapi intinya adalah kasih sayang. Ibuku sangat menyayangiku, dan aku sangat menyayangi ibuku.

Aku dilahirkan di keluarga sederhana di Sumatera Utara, kabupaten Tapanuli Utara, tepatnya di Tarutung. Kebanyakan sebutan untuk seorang ibu di sana ada beberapa yaitu mamak, umak, inang, dan inong.

Aku lebih suka memanggil Ibuku dengan sebutan mamak. Mendengar sebutan mamak, aku suka senyum sekaligus rindu, membayangkan wajahnya, membayangkan kebiasaanya.

Bertanya dalam hati siapa yang akan bersamanya di rumah di kala ayah sedang tidak di rumah. Rumah itu tadinya ramai karena keberadaan anak-anaknya namun sekarang anak-anaknya sedang merantau mempelajari dunia luar.

Rindu ini membawaku mengingat kebaikan-kebaikan ibu (mamak) di kehidupanku. Dulu untuk mengajarkanku sebuah tanggungjawab, ibu memberikanku tugas kecil seperti mencuci piring sendiri.

Lalu aku bertanya kenapa harus aku yang mencucinya, lalu mamakku berkata kalau kita menggunakan piring untuk makan, kita harus bertanggungjawab pada kebersihan piring itu juga. Karena tidaklah mungkin piring yang kita pakai itu akan bersih dengan sendirinya.

Jangan hanya menggunakan tanpa memelihara kebersihannya nak. Singkat cerita setiap aku melakukan sesuatu, aku diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap apa yang kulakukan. Yang ternyata sampai sekarang, di dalam bersosialisasipun pemahaman tersebut sangat kuperlukan.

Selain pemahaman tentang bertanggungjawab, mamak juga mengajarkan tentang pemahaman bahwa kasih itu tidak selalu perlakuan manis. Lalu aku bertanya apa guru galak di sekolah juga baik? Lalu mamak menjawab, kalau ia galak tetapi untuk membentuk mu supaya mengerjakan tugas-tugas sekolahmu, supaya kamu tidak bermalas-malasan.

Mamak rasa itu adalah bentuk kasihnya untuk murid-muridnya nak. Mamak tak memaksamu mengerti sekarang. Ya benar saja, setiap aku melakukan kesalahan mamakku juga terkadang terlihat galak. Namun sebelum mamakku terlihat galak, aku sudah dinasehati terlebih dahulu. Mungkin dalam hukum ini yang dinamakan sanksi.

Mamakku juga mengajarkan kejujuran, berbuat baik bukan karena orang lain berbuat baik terlebih dahulu, tidak takut jika kita dalam kebenaran, dan lain-lain. Terlalu banyak pelajaran yang ditanamkannya padaku. Tak ada yang begitu sayang padaku sampai sedetail itu di dunia ini. Memperhatikan kebutuhanku meski terkadang dia sedang tidak enak badan. Seperti super hero ibu selalu ada untuk anak-anaknya. Tempat bersandar yang paling nyaman di dunia.

Hari ibu hanya sebuah hari penghargaan tentang jasamu ibu, namun setiap hari adalah hari ibu bagiku. Semoga ibu-ibu di dunia panjang umur, berbahagia dan beroleh kesehatan selalu. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER