Bantu Si Kecil Berhenti Mengompol

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 15:26 WIB
Siapa yang masih mengompol? Biasanya ini dialami oleh anak-anak di usia sekolah dasar.
Ilustrasi anak mengompol. (Thinkstock/Lorelyn Medina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hayo, siapa yang sudah besar masih mengompol? Enuresis nokturnal merupakan istilah medis untuk mengompol pada malam hari. Sebenarnya lebih umum dialami anak-anak usia sekolah dasar.

Tetapi banyak anak pula telah pandai menahan kencing mereka selama tidur meski belum memasuki usia sekolah.

Bagi anak-anak, masalahnya adalah neurologis. Saat tidur, otak anak tidak mengirimkan sinyal ke kantung kemih untuk menahan laju urin saat tidur. "Ini refleks, urin akan bermuara saat tertidur, seperti ketika ia masih bayi,” kata Dr. Howard Bennett, M.D. Genetika juga ikut berperan, biasanya bakat mengopol anak juga akan dimiliki beberapa saudaranya.

Banyak keluarga jarang mengkonsultasikan masalah ngompol di kasur kepada dokter, karena menganggap mengompol bukanlah masalah besar, lagipula ada anggapan tidak ingin membuat anak malu. Namun, Bennett ingin membantu para ibu untuk menentaskan frekuensi mengompol anaknya dengan beberapa tips berikut. Tidak hanya untuk anak-anak orang tuapun dapat menyimaknya untuk diterapkankan kebeberapa orang yang membutuhkan.

Langkah pertama adalah hilangkan kadar kafein dalam pola konsumsi, jika pada anak-anak dapat kurangi asupan cairan di malam hari. Minumlah satu jam sebelum tidur dan buang air kecil sebelum tidur.

Jangan berikan tekanan, atau perjanjian yang mengharuskan ia tidak mengompol, karena mengompol merupakan refleks yang tidak bisa dikendalikan, justru semakin tertekan dapat membuat anak semakin sulit mengendalikan keinginan mengompolnya.

Berikan reward bila si kecil berhasil melalui malam tidurnya tanpa mengompol. Sebagai motivasi buatlah kalender besar di kamarnya dan berikan tanda bintang setiap kali ia berhasil tidak mengompol, rutinlah memberi penghargaan dengan sederhana seperti memberinya lolipop atau sugesti positif yang dapat memberikan kemajuan baginya.

Tanyakan apakah anak mengalami sembelit sebelum tidur? Seringkali sembelit menjadi penyebab untuk masalah kantung kemih. Ketika rektum, terletak tepat di belakang kantung kemih yang penuh dengan kotoran besar atau keras, menyebabkan lebih banyak tekanan pada kandung kemih. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan kantung kemih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan buang air kecil di malam atau bahkan siang hari.

Libatkan anak sebagai solusi bukan masalah, ia harus bertanggung jawab membantu ibu untuk membersihkan ompolnya sendiri, dengan begitu ia akan mengerti betapa tidak nyamannya tidur di atas kasur yang basah. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER