Jakarta, CNN Indonesia -- Ada hal unik dalam pembukaan acara peringatan hari kelahiran Kartini di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tidak seperti biasanya pembukaan identik dengan nyanyian atau sambutan lembut. Kali ini justru diawali dengan atraksi pencak silat yang dibawakan tiga remaja.
Mereka adalah siswi kelas 10 bernama Sarah Salsabila, Olivia Harisca dan Nabila Akhnaz. Mereka berasal dari SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.
Pencak silat merupakan cabang olahraga yang mereka gemari sejak SMP. Belajar Pencak silat bagi perempuan memang terdengar ekstrem. Tapi bagi mereka bertiga, pencak silat justru membawa mereka menjadi lebih berprestasi.
Luka atau lebam sudah sering mereka dapatkan. Tidak heran mereka seringkali dilarang untuk berlatih oleh orang tuanya. Selain berisiko, olahraga ekstrem tersebut juga dinilai tidak memiliki kepastian masa depan yang baik. Tapi mereka bergeming.
"Selama ini sangat senang menggeluti olah raga ini, karena saya tidak hanya membela diri tetapi juga membentuk gerakan yang indah," ujar Sarah.
Dalam pencak silat terdapat beberapa gerakan yang terbagi dua jenis. Gerakan pertama lebih menunjukkan kesenian dan keindahan gerakan, sedangkan yang satu lagi gerakan
fighting atau membela diri.
Sarah menjadi salah satu atlet pencak silat yang beraliran seni. Dalam pentas hari ini ia khusus membawakan suatu jurus, bernama Tunggal Ipsi. Sedangkan Olivia dan Nabila melakukan gerakan
fighting ganda.
Tidak hanya golok, mereka juga mahir menggunakan tongkat bambu. Gerakan-gerakan mereka kerap membuat penonton terbelalak, agak khawatir karena permainan golok betulan yang terlihat tajam itu.
Mereka mempersiapkan penampilan hari ini hanya dalam 3 hari. Sebelumnya mereka sering sekali dilibatkan untuk mengisi acara dan mengikuti lomba bahkan hingga Thailand.
 Sarah Salsabila, Olivia Harisca dan Nabila Akhnaz setelah bersalin, melepas atribut dan pakaian silatnya. (CNN Indonesia/Bahariyani Mareza) |
(rkh/rkh)